Sabtu, 13 Juli 2013

KIAT MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN

Saya mau menulis yang enteng-enteng saja; tentang kiat mengembangkan kemampuan. Disadari atau tidak seseorang itu sesungguhnya memiliki kemampuan tersembunyi  yakni kemampuan dibidang tertentu. Tetapi kadang tidak tahu malah bingung sendiri "aku tidak memiliki kemampuan lebih.." Itu yang selalu dikatakan pada diri sendiri... Benarkah demikian?

Saya memiliki pengalaman yang sangat penting dalam  hidupku. Beberapa pengalaman mungkin perlu ada yang harus saya tulis. Pengalaman yang akan saya tulis ini terjadi  pada tahun 1996. Saat itu saya seorang aktivis kampus yang akan menyelenggarakan kegiatan MSQ (Musyabaqoh Syarhil Qur'an) tingkat nasional di Solo. Sebagai panitia, kami berusaha maksimal dalam upaya mensukseskan kegiatan tersebut. Sayangnya, sampai hari-hari mendekati waktu kegiatan, dana yang dibutuhkan tidak terkumpul sesuai target. Bahkan, rencana juara 1 yakni umroh sesuai yang dijanjikan panitia, terancam batal. Pembagian hadiah untuk peserta juga harus pas-pasan. Rapat panitia diadakan bahkan melibatkan dosen; beberapa panitia berpendapat,"kegiatan harus digagalkan". Saya mengatakan dalam rapat itu, "Kegiatan harus berlanjut..! Kita mampu melakukannya.. Kekurangan itu wajar disetiap usaha apapun, tetapi jangan menghalangi kemampuan kita untuk melakukannya..!"

Singkat cerita, kegiatan MSQ itu pun terlaksana...

Sehari menjelang acara digelar itu, peserta dari seluruh Indonesia yang bisa mengikuti hanya 20 orang mahasiswa. Mereka saya kumpulkan, bahkan saya tempatkan di kontrakan saya. Saya ajak makan-makan.. dan sedikit saya iringi musik slow... dan saya mulai menyampaikan 'kejujuran' ceramah dihadapan mereka. "......Kami ternyata tidak bisa menyenangkan semua orang, padahal kami sudah berusaha maksimal untuk itu... Kami tidak bisa memenuhi janji kepada semua orang, padahal kami sudah berusaha optimal untuk itu. Sampai kami menyadari, bahwa yang menentukan 'hasil akhir' itu ada kekuatan lain diluar kekuatan manusia, dan diluar kekuatan apapun di dunia ini. Hanya kekuatan Tuhan Yang Maha Mengabulkan...! Demikian juga rencana kami panitia; keinginan  sukses terhadap penyelenggaraan lomba ini untuk memuaskan semua pihak  dan janji-janji kami terhadap peserta lomba MSQ, semuanya sudah kami lakukan sebaik-baiknya. Kami sudah bekerja keras.... Namun Sang Pemilik Kekuatan Lain Yang Maha Dahsyat ternyata belum mengabulkannya... Kami menginginkan keadilan dan pengertian semua pihak atas semua takdir yang sedang berjalan ini... Jadi terpaksa  kami sampaikan disini; hadiah untuk peserta lomba yang akan kawan-kawan terima, tidak bisa sesuai janji kami di proposal... Jika ada yang tidak rela atas keputusan dan takdir Tuhan, kami rela dituntut...!" kata saya menjelaskan, yang saat itu masih muda dan gondrong..!

Yah... kalimat-kalimat saya meluncur dari mulut begitu saja... bla-bla-bla.....(Saat itu kata-kata saya full semangat -berusaha meyakinkan-, maklum karena saya masih muda hahahaha...-kalau saya ingat kejadian itu juga merasa lucu hahahaha) mencoba  mempengaruhi mereka untuk membangkitkan kefahaman dan kesadaran tentang yang terjadi dan seharusnya terjadi ...! Satu kunci yang saya pegang, "Mereka mungkin berani melawan saya... tapi mungkin mereka tidak  berani melawan kekuasaan Tuhan. Apalagi mereka adalah orang-orang yang faham betul tentang ajaran-ajaran Islam.... Tetapi apapun keputusan peserta, kami harus siap kemungkinan yang akan terjadi."

Kemudian antar  peserta berembuk dan memutuskan;  mereka memafkan panitia, menghargai apa yang telah diusahakan panitia, menghargai usaha keras panitia, dan  menghargai kejujuran panitia... Akhirnya, loloslah kami (panitia) dari masalah tidak bisa memenuhi janji umroh bagi juara pertama... Mereka (peserta) memahami keadaan yang tejadi. Mereka dengan ikhlas menerima berapapun hadiah yang mereka terima dari panitia... Alhamdulillah, kami pun bebas dari masalah tuntutan. Meski tidak ada hadiah umroh untuk pemenang pertama.

Pembaca yang budiman,
Kisah itu kisah nyata...terjadi tahun 1996. Apa yang bisa diambil dari kisah pertama itu? Mari kita lanjutkan....

Apa alasan keberanian saya memutuskan untuk mengumpulkan peserta dan menyampaikan sebuah kejujuran?

Inilah yang penting pembaca...
Saya ini memiliki  kemampuan yang saya sadari sebagai "pede" percaya diri... Kurang ajar memang, tapi sah-sah saja kan? Karena saya pikir, saya ini harus memiliki kemampuan, talenta, keterampilan, pengetahuan, kapasitas dan semua ke-pede-an saya yang memungkinkan mampu memberi performa yang sangat baik. Meski saya juga tidak tahu... saya memiliki kemampuan apa dan seperti apa... Saya hanya memiliki keyakinan dan modal keyakinan bahwa saya bisa melakukannya dan tidak peduli dengan hasil akhirnya. Saya pikir, "hasil akhir" itu  bukan urusan saya, tetapi urusan Tuhan. Saya hanya diberi hak menonton dan menerima hasil akhir. Saya hanya  mempertanggungjawabkan apa yang telah saya kerjakan bukan hasil akhirnya.. whuahahahahaaa.....! Sayangnya hukum di Indonesia gak gitu peraturannya yah... hahahahahahaa...! Kalau orang sudah berhati-hati berkendara di jalan raya, bahkan pelan di jalan posisi benar, eh nabrak orang yang menyeberang sembarangan... yang dihukum malah yang nabrak. Hehehehee.. intermezo saja..!

Kembali kepada kisah diatas, "apa kemampuan saya saat itu ?" Saya tidak tahu apa yang akan terjadi saat itu, bahkan sehari semalam gak bisa tidur... Dalam pikiran saya hanya berfikir, "Bagaimana cara saya  mempengaruhi  mereka agar menyadari, memaklumi dan menghargai apa yang telah kami kerjakan." Kemudian menemukanlah ide; mengumpulkan mereka dan berkata jujur atas apa yang sedang terjadi. Dan keyakinan saya saat itu (mungkin karena aku ini juga orang  yang pede..), "Saya akan mampu dan  berhasil mempengaruhi mereka dengan yang akan saya lakukan..!"

Pembaca yang budiman....
"Orang-orang yang mempunyai kemampuan itu menginspirasi kita" kata sebuah tulisan sakral Hindu yang pernah saya baca. Kemudian berkembang di dalam diri saya, bahwa "jika saya memiliki kemampuan maka itu akan menginspirasi mereka...!"

Nah, apa yang telah saya lakukan pada moment bertemu peserta lomba MSQ seperti yang saya kisahkan itu adalah mengeluarkan potensi kemampuan saya mempengaruhi mereka dan menciptakan "magnet" agar mereka terinspirasi. Dan inspirasi itu akan mengkristal "positif" yang membuat segala sesuatu..... everything its OK...!

Seperti yang dengan jelas ditunjukkan oleh pengalaman ini, kemampuan sangatlah penting untuk menciptakan kredibilitas -baik secara pribadi maupun organisasi-. Kemampuan-kemampuan kita menginspirasi kepercayaan orang lain, terutama ketika kemampuan-kemampuan tersebut memang secara specifik dibutuhkan untuk tugas di depan mata. Kemampuan-kemampuan kita juga memberi kita keyakinan diri bahwa kita sanggup melakukan apa yang perlu harus dilakukan.

Akhirnya ijinkan jika saya bertanya kepada Anda:
  1. Kemampuan apa saja yang Anda miliki, yang menjadikan Anda layak menginspirasi orang lain dan keyakinan rang lain?
  2. Pengalaman apa yang pernah atau belum pernah Anda alami dalam mengembangkan kemampuan-kemampuan, yang mempengaruhi keyakinan diri Anda sendiri?
  3. Bagaimana sikap dan pendekatan Anda dalam memperbaiki kemampuan-kemampuan Anda yang sekarang dan mengembangkan kemampuan-kemampuan yang baru?
Kiat mengembangkan kemampuan adalah dengan belajar, banyak membaca, menyimak pengalaman orang lain dan mendapatkan inspirasi dari mereka... mengasah keterampilan yang menjadi bidangnya, dan keberanian untuk bertindak. Hasil akhir serahkan sama Yang Maha Kuasa.

Semoga kisah ini menginspirasi Anda...! Sampai  ketemu di kisah selanjutnya...

Saya Ninjaa Trader







Tidak ada komentar:

Posting Komentar