Sabtu, 22 September 2007

Apa itu Valas?

Forex (Foreign Exchange) adalah perdagangan kurs valuta asing. FOREX TRADING (valas trading) merupakan pasar terbesar di dunia diukur berdasarkan nilai total transaksi. Menurut survei BIS (Bank International for Settlement – bank sentralnya bank-bank sentral seluruh dunia), yang dilakukan pada akhir tahun 2004, nilai transaksi forex mencapai USD 1,900miliar per hari, dengan tingkat pertumbuhan sebesar 20% setiap tahun dengan tersedianya sarana telekomunikasi yang canggih, setiap orang dapat mengikuti perkembangan nilai tukar valuta asing dan menjadi peserta pasar pada pasar – pasar utama dunia seperti Tokyo, London dan Amerika selama 24 jam sehari.
Perdagangan valuta asing menawarkan kepada para investor tersedia pasar yang paling likuid dan pergerakan harga yang cepat. Besar volume perputaran pada perdagangan valuta asing tersebut membentuk suatu pasar yang bersifat persaingan sempurna karena tidak ada suatu pelaku pasarpun yang memilki kemampuan sebagai penentu harga (price setter).
Dengan tersedianya fasilitas margin trading, dimana dengan (jumlah dana atau jaminan) yang relatif kecil, kita dapat meakukan transaksi yang besarnya beberapa kali lipat dari dana yang kita investasikan. Dalam perdagangan ini kita mempunyai kebebasan untuk mengambil posisi baik membeli atau menjual suatu mata uang tertentu dan melikuidasi / menutup.

Trading Valas

Mengingat tingkat likuiditas dan percepatan pergerakan harga yang tinggi tersebut, FOREX juga telah menjadi alternatif yang paling populer karena ROI (Return On Investment atau kembalinya nilai investasi yang telah kita tanam) serta profit yang akan didapat bisa melebihi rata-rata perdagangan pada umumnya. Akibat pergerakan yang cepat tersebut, maka FOREX juga beresiko apabila kita tidak mempunyai pengetahuan yang cukup serta strategi manajemen keuangan dengan baik.

Lalu, apa mata uang yang diperdagangkan? semua mata uang dunia yang umum dan memiliki daya jual tinggi. Contoh : USDollar, Yen, Euro, Franc, Poundsterling. (EUR/USD, GBP/USD, USD/JPY, USD/CHF). dan lain-lain.

Kemudian bagaimana proses transaksinya? dan apa itu Beli/Jual dalam bursa valuta asing ini? di bursa valas (forex) ini anda dapat membeli ataupun menjual mata uang yang diperdagangkan. Secara obyektif adalah untuk mendapatkan profit atau keuntungan dari posisi transaksi yang anda lakukan.
Contoh : jika anda membeli (BUY / Offer) suatu mata uang. dan pergerakan harga mata uang tesebut menunjukkan grafik kenaikan yang signifikan, maka anda dapat mengambil keuntungan dari perbedaan harga tersebut dengan menutup posisi beli anda, begitu pula sebaliknya apabila anda melakukan menjual (SELL / Bid) dan kemudian pergerakan harga mata uang tersebut mengalami grafik penurunan, maka anda juga dapat mengambil keuntungan dengan menutup posisi jual anda tersebut.

Apakah di FOREX itu "Two Ways Opportunities ?" Ya ! Transaksi di FOREX dapat dilakukan dengan cara 2 arah dalam mengambil keuntungannya. BUY (offer) dahulu, lalu ditutup dengan take profit SELL (bid) ataupun sebaliknya melakukan SELL dahulu, lalu ditutup dengan take profit BUY.

Apa perbedaan Forex traditional & Forex modern (ValasOnline)?
Untuk pasar forex (valas) traditional leverage yang dipakai adalah 1:1, atau berarti untuk bertrading senilai $5000 anda memerlukan uang $5000 pula, atau berarti di pasar forex traditional memerlukan modal yang besar, dan umumnya perdagangan forex traditional dilakukan secara offline (biasanya di money changer atau di bank).
Sedangkan pasar forex modern dalam perdagangannya menggunakan leverage (daya ungkit / contract size) yg umumnya 100:1 , perdagangannya pun menggunakan media online. Jadi di forex modern anda hanya perlu mengeluarkan modal $50 saja untuk bisa bertrading di jumlah $5000.

Bagaimana cara menghitung hasil transaksi di FOREX ?
Berikut adalah caranya:
Untuk FOREX yang terhadap USDollar tersebut ada 2 macam jenis currency utama yang umum diperdagangkan yaitu jenis Direct dan Indirect
Contoh:
- Direct : GBP/USD, EUR/USD, AUD/USD, dan lain-lain)
- Indirect : USD/JPY, USD/CHF, dll ( USD/.... )
Untuk perhitungannya adalah sebagai berikut :
Misalnya kita memulai trading Forex dengan modal awal sebesar US$5000 (account regular), kemudian cara perhitungan transaksi kita adalah:

Untuk mata uang Direct :

misal kita trading di jenis account regular Forex yang kemudian kita inputkan quantity contract sizenya = US$100,000 dan kita melakukan Buy di EUR/USD di posisi 1.2000 dan kemudian di close Sell (take profit) di posisi 1.2010, maka kita akan profit sebesar :
(1.2010 - 1.2000 ) x 100000 = $100 (profit)

Untuk mata uang Indirect:

misal kita trading di jenis account regular Forex yang kemudian kita inputkan quantity contract sizenya = US$100,000 dan kita melakukan Sell di USD/JPY di posisi 110.10 dan kemudian di close Buy (take profit) di posisi 110.00, maka kita akan profit sebesar :
((110.10 - 110.00 ) x 100000) / posisi liquid 110.00 = $90.91(profit)

KETERANGAN:
Jika anda melakukan transaksi BUY (offer) dari suatu mata uang, dan kemudian angka SELL (bid)nya bergerak melebihi angka BUY anda tadi, maka anda akan mendapatkan keuntungan. Begitu pula kalau anda melakukan SELL (bid) dan kemudian angka BUY (offer)nya bergerak lebih kecil dari posisi SELL anda tadi, maka anda juga akan mendapatkan keuntungan.

Arti Pergerakan Grafik
Jenis Mata Uang: Direct (..... / USD)
Pergerakan Grafik: Naik
Arti (..... terhadap USDollar): Menguat
Jenis Mata Uang: Direct (..... / USD)
Pergerakan Grafik: Turun
Arti (..... terhadap USDollar): Melemah
Jenis Mata Uang: Indirect (USD/ .....)
Pergerakan Grafik: Naik
Arti (..... terhadap USDollar): Melemah
Jenis Mata Uang: Indirect (USD/ .....)
Pergerakan Grafik: Turun
Arti (..... terhadap USDollar): Menguat


Berapakah modal yang dibutuhkan untuk bisa trading FOREX ?
Di Marketiva tidak ada keharusan untuk deposit uang sejumlah tertentu agar bisa memulai live trading (Modal BEBAS), Dan bila anda tidak mempunyai modal sama sekali atau masih ingin mencoba, maka Marketiva secara cuma-cuma extra modal sebesar US$5 untuk anda ketika anda membuka account (GRATIS dan bukan simulasi), dan profit yang anda dapat juga akan masuk ke kantong (account) anda secara penuh.

Catatan:
Disamping account Live Trading, Maketiva juga menyediakan Virtual Trading (simulasi)

Psikologi Pasar

Terdapat 5 psikologi pasar yang mempengaruhi naik turunnya nilai mata uang:
1. Fundamental dan Teknis
2. Issue dan Berita
3. Kekhawatiran dan intervensi
4. Mentalitas Persamaan
5. Ikhtisar/ringkasan

Penjelasan:

Fundamental dan Teknis.
Seorang idealis menginginkan kita untuk percaya bahwa nilai dari sebuah mata uang merupakan refleksi sesungguhnya dari evolusi ekonomi dan keadaan aset negara tersebut. Tidak ada lagi lainnya selain kebenaran. Nilai dari satu mata uang mencerminkan sentimen pasar dan apa yang mempengaruhi sentimen tersebut. Hal ini yang secara luas akan meliputi bab fundamental dari bagian ini. Pada bagian ini Saya akan secara singkat melihat bagaimana perilaku pasar dan mencerminkan ke arah mana mata uang didapat dari pandangan prespektif pedagang.
Para trader menggunakan 2 alat dasar untuk memandu mereka dalam membuat strategi untuk bertransaksi, yaitu Analisa Fundamental dan Analisa Teknik. Saya menekankan pada teknis karena para trader di dunia menggunakan grafik-grafik dan peralatan-peralatan yang hampir sama dalam memprediksi tren pasar. Alasan pasar kadangkala sangat dapat diramalkan adalah jika mayoritas menggunakan grafik yang sama untuk menentukan pola dan tren, kemudian kedua hal ini sangat mungkin berlaku dalam gaya yang serupa. Jadi beberapa ribu trader yang semuanya memiliki pemetaan garis resistensi yang sama akan sangat mungkin merancang pengarahan dan perdagangan mereka sesuai dengan garis tersebut.
Dengan kata lain fundamental sebagai pengumuman data ekonomi, ancaman dari perang atau peristiwa individu dapat membuat pasar berada dalam keadaan luar biasa. Hal ini perlu diperhatikan ketika membuat keputusan untuk bertransaksi atau tidak.
Pasar selalu bereaksi sebelum data ekonomi diumumkan, secara umum penempatannya menurut pada pengharapan / forecast pasar dari data. Jika terdapat perbedaan dari pengharapan - pengharapan (forecast) tersebut, pasar akan bereaksi secara negatif atau positif. Kadangkala, strategi yang baik didalam pasar yang diam adalah dengan memasang order transaksi dari harga pasar saat ini sebelum data utama diumumkan dan transaksi akan aktif jika harga sudah menyentuh dari order.




Issue dan berita.
Kebanyakan trader menggunakan analisa teknik, namun Analisa Fundamental juga harus diperhatikan, sebab Fundamental suatu negara sering mempengaruhi pergerakan harga yang sangat signifikan. Banyak situs di internet yang menyajikan release update indikator - indikator ekonomi suatu negara. Sebagai contoh anda bisa meng-up date http://www.forexfactory.com/, http://www.easy-forex.com/ dll.

Kekhawatiran dan Intervensi
Walaupun pergerakan harga Valas tidak satupun negara atau lembaga dapat mempengaruhinya, namun beberapa negara menggunakan bank-bank sentral mereka untuk mempengaruhi pasar baik dalam masa sebentar maupun lama. Pada tahun 2002, Bank of Japan merasa dolar US menurun terlalu cepat terhadap Yen dan mulai mempengaruhi daya saing dari ekspor Jepang ke Amerika. Dalam upaya penghentian tren, mereka memasang order untuk dolar US sampai dengan 10 milyar dolar pada waktu yang sama dalam menit. Pasar bereaksi terhadap dolar US hingga naik sampai dengan 150 poin dalam menit. Mereka menggunakan taktik ini kapan saja dan pada harga yang berbeda. Pengaruh sesungguhnya dari 10 miliar secara umum adalah sebentar dalam pasar dimana perdagangan 1.5 trilyun dolar sehari, tetapi kekhawatiran akan berkembang di pasar sehingga diperlukan waktu beberapa bulan untuk mengelola dolar US terhadap Yen. Hanya pembicaraan dari intervensi akan sering terlihat dolar US berbalik dari kecenderungan untuk menurun.

Mentalitas Persamaan.
Kunci utamanya yakni sabar, tenang , yakin dan jangan terlalu serakah. Selalu memperhatikan tren yang masih terjadi. Disisni kita harus tetap memegang prinsip bahwa trading Valas berdasarkan analisa bukan reaksi.

Ikhtisar/ringkasan
Untuk meraih sukses dalam bertransaksi, berhati-hatilah terhadap emosi anda sendiri dan pakailah strategi-strategi yang tidak mempengaruhi keputusan anda. Trader tersukses di dunia kebanyakan adalah wanita, karena wanita memiliki komunikasi yang baik dan mereka bisa mengendalikan emosi mereka. Pelajari dan amati alasan-alasan terjadinya fluktuasi dalam pasar melalui Analisa Fundamental atau Analisa Teknikal atau kombinasi keduanya. Jangan pernah melakukan transaksi hanya demi berbeda dari yang lain, "TREN ADALAH TEMAN ANDA". Pengalaman akan memberikan kemampuan kepada anda untuk mengerti psikologi dari pasar dan untuk mengukur keseimbangan antara analisa fundamental dan analisa teknikal.

Analisa Fundamental

Dasar penganalisaan secara Fundamental adalah informasi/berita (news) yang berasal dari :
1. Instansi Resmi/Pemerintah.
2. Media cetak/elektronik
3. Perorangan

Sesuai dengan sumbernya, maka metode Fundamental bersifat subyektif, tergantung derajat kepercayaan Investor/Konsultan kepada sumber berita tersebut.
Sifat berita Fundamental dikelompokan menjadi dua yaitu :

1. Berita Permintaan bersifat Bullish.
Bullish berasal dari kata ‘bull’ (sapi jantan); sifat tersebut menggambarkan gerakan harga pasar terlihat seolah-olah akan turun, namun sebenarnya akan naik (mirip gerakan sapi jantan menanduk musuhnya, yaitu menanduk, lalu dilemparkan keatas).
Contoh berita bersifat Bullish dari Reuter/media cetak :
  • Cuaca buruk/storm/unfavourable,
  • 3 – 6 conseccutive (berturut-turut) days up/firmer (menguat)
  • Triggered Buying, Bottomside/bottomout , Buying Power, (level jenuh dibawah), dll

2. Berita Penawaran/Supply bersifat Bearish.
Bearish berasal dari kata ‘bear’ (beruang); sifat tersebut menggambarkan gerakan harga pasar terlihat seolah-olah akan naik, namun sebenarnya harga akan turun (mirip gerakan beruang mencengkeram mangsanya, yaitu mengangkat lalu dibanting).
Contoh berita bersifat Bearish dari Reuter/media cetak:

  • Cuaca baik/favourable, 3-6 consecutive days down/easier (melemah)
  • Lack of Demand (Kekurangan Permintaan)
  • Triggered Selling, Topside capped (Puncak sudah tercapai), Harvesting
  • Selling Power, Ample of stock (Stok melimpah),dll.

Faktor-faktor yang mempengaruhi analisa secara fundmental
• Analisa:
• Ekonomi
• Politik
• Keamanan (global, regional, negara)
• Penentu:
• Kecepatan memperoleh informasi
• Sumber informasi
• Pengolahan informasi & forecasting (ramalan)


Keuntungan

  • Mudah
  • Dapat menentukan harga secara global
  • Penentu trend jangka panjang (long term)
  • Pada kasus tertentu efektif untuk short term trading
    Kelemahan
  • Tidak bisa menentukan secara eksak
  • Memakan banyak waktu
  • Subyektif, terlalu banyak asumsi yang dipakai

Saran : Perhatikan hanya berita-berita yang sifatnya sangat kuat pengaruhnya terhadap perubahan mata uang. Ex: Payroll, teroris, perubahan suku bunga.

Manajemen Resiko

Saat memulai sebuah investasi Anda memerlukan Guideline yang disebut Manajemen Resiko. Hal ini perlu dipahami mengingat tidak semua orang memiliki profit investasi yang sama. Ada orang – orang yang bertipe risk lover dengan alasan tingkat return yang cukup besar. Sebaiknya ada orang-orang yang mengutamakan keamanan dananya dengan meminimalkan resiko dengan konsekuensi tingkat return juga lebih kecil.

Faktor resiko yang harus Anda ketahui sebelum memulai forex trading :
Memiliki kemungkinan kehilangan dana 100%. Arus dana sangat cepat (very liquid)• Tidak ada metode trading yang dapat menjamin Anda pasti untung 100%. Ada banyak metode trading yang bagus namun tidak ada satu pun yang dapat menjamin pasti untung 100%. Forex trading bukanlah sebuah “quick rich scheme” yang dapat membuat Anda kaya mendadak tanpa harus bekerja keras. Tidak ada keberhasilan tanpa kerja keras. Kerja keras merupakan bagian yang tak terpisahkan dari mereka yang mengalami kesuksesan finansial dalam hidupnya. Termasuk mereka yang sukses melalui forex trading.

Diperlukan kerja keras untuk mempelajari analisa dan perilaku pasar sehingga kita dapat menebak arah pergerakan harga dengan akurat. Begitu juga diperlukan mental ekstra ketika hasil trading tidak sesuai dengan yang kita harapkan.

Tanyakanlah pada trader-trader sukses yang Anda kenal, apakah mereka pernah mengalami jatuh bangun dalam trading mereka. Dan jawabannya hampir pasti adalah “ya”. Kesuksesan hanyalah disediakan bagi mereka yang mau berusaha dan belajar terus menerus meperbaiki dirinya.

Nah berkaitan dengan resiko yang harus dihadapi jika kita hendak memulai investasi di forex, diperlukan kiat-kiat khusus untuk memperkecil, atau bahkan membalikkan posisi kita yang tadinya minus menjadi kembali positif dan memperoleh untung. Berikut beberapa kiat dan manajemen resiko yang bisa Anda ambil:

1. Cut loss.
Merupakan aksi menutup posisi Anda yang berlawanan dengan pergerakan harga pasar. Cut loss digunakan untuk membatasi kerugian yang dialami sehingga tidak menimbulkan kerugian yang lebih besar lagi.

Sebagai contoh, katakanlah kita sedang membuka posisi kita pada GBPUSD Open Buy pada harga 1.8000. Membuka posisi Buy berarti kita mengharapkan harga naik melebihi 1.8000 sehingga kita memperoleh untung. Harapan kita harga bergerak misalnya hingga 1.8100 sehingga kita bisa memperoleh profit 100 point. Namun apa daya, ternyata harga bergerak berlawanan dengan yang kita harapkan. Ternyata harga bergerak turun terus menerus dari 1.8000 menjadi 1.7980 dan masih menunjukkan tendensi turun.

Nah daripada kita mengalami kerugian lebih lanjut dan akhirnya mengalami margin call maka lebih baik posisi ditutup meskipun kita menanggung kerugian 20 point (1.8000 menjadi 1.7980 = -20 point). Aksi ini dinamakan cut loss yaitu menutup posisi yang merugi guna mencegah kerugian yang lebih besar.
Detail Kasus Lainnya:

Tuan A membuka posisi Buy GBP/USD pada 1.8850 dengan jumlah quantity 10000. Tuan A memprediksi bahwa tak lama lagi dia bisa melikuidasi posisinya tersebut pada 1.8900. Oleh karena itu dia membuat Risk Manajemen untuk posisinya: Stop Loss di 1.8800 dan Stop Limit pada 1.8900.

Ternyata harga bergerak turun tak menentu hingga kisaran 1.8820.
Dengan segala pertimbangan, Tuan A ingin menutup begitu saja posisinya pada 1.8825. Sehingga Tuan A rugi 25 point (1.8825-1.8850 = -0.0025)

Profit dan Loss dihitung dengan rumus sebagai berikut

(Close - Open) x Quantity

Diketahui:
Posisi Close: 1.8825
Posisi Open: 1.8850
Quantity: 10000

Maka:
Profit/Loss = (1.8825 - 1.8850) x 10000
Loss = -0.0025 x 10000
Loss = $-25 (Tuan A mengalami kerugian $25)

2. Switching.
Aksi ini mirip dengan cut loss, namun bedanya setelah menutup posisi kita yang merugi, kita membuka posisi baru dengan arah yang sama dengan pergerakan harga pasar.

Pada kasus yang sama dengan cut loss diatas, maka kita menutup posisi kita di 1.7980 lalu kita membuka sebuah posisi baru Open Sell karena harga cenderung mengalami penurunan. Dengan demikian jikalau harga terus turun katakanlah mencapai 1.7900 maka secara keseluruhan kita mengalami loss 20 point namun memperoleh profit sebesar 80 points (1.7980-1.7900 = 80) sehingga total kita masih memperoleh profit 60 points.

Contoh kasus

Mr. X memperkirakan harga akan NAIK. Jadi untuk mendapat keuntungan dia memutuskan membeli (Buy) dengan harapan harga akan naik sehingga dia bisa menjual dengan harga yang lebih mahal dan mendapat selisih Keuntungan. Tapi ternyata bukannya naik, malah TURUN harganya.

Dan setelah analisa ulang, Mr. X berkesimpulan perkiraannya bahwa harga akan naik ternyata SALAH. Jadi apa yang harus dia lakukan ? Daripada melawan harga pasar dan menderita kerugian, lagipula harga akan turun lebih jauh dari sekarang Dia memutuskan menutup posisi Buy nya yang merugi dan kemudian membuka posisi baru Sell (dengan harapan harga akan turun). Dan ternyata harga terus turun sehingga dia mengalami keuntungan melebihi kerugian yang diterima di posisi Buy yang dia tutup sebelumnya. Kemudian dia menutup posisi Sell tersebut dan menerima keuntungan.

Tips Untuk Anda:
  • Lakukan hanya bila prediksi keuntungan switching melebihi nilai kerugian posisi pertama yang akan ditutup.
  • Kalau ternyata harga berubah ternyata sesuai dengan prediksi pertama, maka anda akan menderita kerugian 2 kali, yaitu posisi pertama dan posisi kedua juga.

Detail Kasus:

Tuan A membuka posisi Buy GBP/USD pada 1.8850 dengan jumlah Quantity 30000. Tuan A memprediksi bahwa tak lama lagi dia bisa melikuidasi posisinya tersebut pada 1.8900. Oleh karena itu dia membuat Risk Manajemen untuk posisinya: Stop Loss di 1.8800 dan Stop Limit pada 1.8900. Ternyata harga bergerak turun tak menentu hingga kisaran 1.8820. Dengan segala pertimbangan, Tuan A ingin menutup begitu saja posisinya pada 1.8825. Sehingga Tuan A rugi 25 point (1.8825-1.8850 = -0.0025)

(Close - Open) x Quantity

Diketahui:
Posisi Close: 1.8825
Posisi Open: 1.8850
Quantity: 30000

Maka:
Profit/Loss = (1.8825 - 1.8850) x 30000
Loss = -0.0025 x 30000
Loss = $-75 (Tuan A mengalami kerugian $75)

Kemudian Tuan A menganalisa lagi dan memprediksi harga dan diketahui harga akan terus bergerak turun, maka Tn. A membuka posisi Sell dengan Quantity sebanyak 20000 pada 1.8820. Tak beberapa lama harga terus turun hingga berada di kisaran 1.8730. Pada akhirnya Tn. A menutup posisinya pada 1.8740. Tuan A mendapatkan keuntungan 80 point (1.8820 - 1.8740 = 0.0080)

(Close - Open) x Quantity

Profit/Loss = (1.8820 - 1.8740) x 20000
Profit = 0.0080 x 20000
Profit = $160

Keseluruhan hasil dari dua trading tadi adalah
Trading I = -$75
Trading II = $160
Laba = $160 - $75 = $85 atau Rp765.000,- ($1 = Rp 9000)

3. Averaging
Cara ini memerlukan modal ekstra untuk mempertahankan posisi yang telah kita buka yang ternyata bergerak berlawanan dengan harga pasar.

Katakanlah pada kasus yang sama dengan contoh Cut Loss diatas, maka jika kita hendak melakukan aksi averaging maka kita membuka posisi baru namun dalam hal ini tidak seperti switching yang menutup posisi kita yang mengalami kerugian lalu membuka posisi baru yang berlawanan dengan posisi kita yang sebelumnya dengan alasan harga telah bergerak turun. Pada averaging kita tidak menutup posisi kita yang telah dibuka (pada kasus ini Open Buy) lalu bahkan kita menambahinya dengan membuka posisi baru dengan arah yang sama yaitu Open Buy kembali!

Mengapa demikian? Bukankah kita telah melakukan Open Buy sebelumnya dan mengalami kerugian, lalu mengapa kita melakukan Open Buy kembali? Alasannya sederhana, kita berharap karena harga telah turun maka harga akan kembali naik sehingga ketika kita melakukan aksi Open Buy yang kedua diharapkan harga bergerak naik bahkan melampaui Open Buy kita yang pertama sehingga kita memperoleh keuntungan ganda.

Contoh Kasus
Mr. X memprediksi bahwa harga akan naik maka dia membuka posisi Buy. Namun harga ternyata bergerak turun. Mr. X segera menganalisa lagi dan kesimpulannya harga hanya akan turun sesaat dan akan kembali naik sesuai analisa sebelumnya Dia memutuskan membuka posisi buy baru saat harga turun sehingga ketika harga naik kembali dia bukan hanya memiliki 1 posisi yang profit tapi 2 sekaligus. Ternyata benar, tidak lama kemudian harga naik dan kemudian Mr. X menutup kedua posisi nya tersebut, yang pertama dan yang kedua.

Detail Kasus:

Tuan A membuka posisi Buy GBP/USD pada 1.8850 dengan jumlah Quantity
20000. Tuan A memprediksi bahwa tak lama lagi dia bisa
melikuidasi posisinya tersebut pada 1.8900. Oleh karena itu
dia membuat Risk Manajemen untuk posisinya: Stop Loss di 1.8800 dan Stop Limit pada 1.8900.

Ternyata harga terkoreksi dan bergerak turun hingga 1.8825.
Tuan A kembali membuka posisi Buy GBP/USD pada 1.8825 dengan jumlah 10000. Dia juga memasang Stop Loss di 1.8800 dan Stop Limit pada 1.8900.

Lalu tak lama kemudian harga kembali terkoreksi dan menyentuh 1.8900. Dengan demikian Tuan A mendapatkan 2 keuntungan dari 2 posisi yang telah dibuka :


Posisi I :
Profit/Loss = (1.8900 - 1.8850) x 200000
Profit = 0.0050 x 20000
Profit Posisi I = $100

Posisi II :
Profit/Loss = (1.8900 - 1.8825) x 10000
Profit = 0.0075 x 10000
Profit Posisi II = $75

Jumlah Profit kedua posisi : $160 + $75 = $235 atau Rp2.115.000,- ($1 = Rp9000)

4. Hedging
Yaitu menutup open posisi kerugian dengan membuka posisi baru yang berlawanan.
Misalnya Tuan A mempunyai posisi Sell GBP/USD di 1.8900, berarti Tuan A mengharapkan harga turun, ternyata harga terus naik sampai 1.8920, Kemudian Tuan A ingin meminimalkan resiko dengan meng-kunci / hedging kerugian. Yang dilakukan adalah sebagi berikut:
Open posisi baru BUY GBP/USD di 1.8920, maka kerugian Tuan A hanya sebesar 20 point/pips (1.8920 – 1.8900) walaupun harga bergerak naik / turun kemanapun.

Tips untuk Anda :
Jika kita melakukan hedging, biasanya analisa kita akan terganggu, sebab kondisi psikologis kita terganggu, sebab takut kalau kuncian dibuka, harga bisa terbang lagi. Maka sebaiknya :

  • Kita harus disiplin dan menerima kesalahan kita disaat kita salah analisa,kita buat perjanjian dengan diri kita sendiri bahwa jika pergerakan harga akan membawa merugi beberapa poin, kita harus siap-siap melakukan posisi hedging.
  • Jika kita sudah terlanjur dalam posisi hedging, posisi paling aman melepas kuncian/hedging adalah disaat harga mencapai level jenuh diatas ataupun dibawah.

Keempat manajemen resiko diatas sangat sederhana dan mudah untuk dilakukan. Jadi, betapa sayangnya kita mengalami kerugian hanya karena kita tidak mengetahui hal diatas. Namun apakah dengan mengetahui keempat manajemen resiko tersebut kita dipastikan tidak pernah mengalami loss?

Jawabannya tentu saja tidak. Kalau Anda cermati, keempat manajemen resiko diatas bertumpu pada satu hal: kemampuan kita menganalisa pergerakan harga. Ya, memang itulah inti dari forex trading. Manajemen resiko bahkan tidak pernah menjadi efektif apabila kita tidak mampu melakukan analisa dengan benar dan akurat. Jadi, mengetahui analisa adalah keharusan dalam memulai investasi di forex trading.

Masih banyak yang harus dipelajari dalam memasuki dan berinvestasi didunia forex. Kita baru saja mempelajari bagian terluar dari investasi ini.