Sabtu, 28 Mei 2011

5 Hal Penting Jelang Sesi New York

  1. Market Tone: Sentimen para pelaku pasar masih negatif terkait kekhawatiran pemulihan ekonomi AS menopang kenaikan komoditas, sementara Dollar melorot akibat resiko pemulihan ekonomi AS tersebut, pelemahan Dollar AS tentunya berimbas juga pada kenaikan harga komoditi sehingga Minyak mentah berjangka sempat meraih level $101 per barrel. 
  2. Euro Zone Crisis: Euro mencapai titik tertinggi $1.4279 sejak sesi Asia, dan cukup stabil di kisaran $1.4250 selama bursa Eropa terbantu oleh waktu yang diberikan hingga 29 Juni nanti oleh Jean-Claude Juncker, Ketua Euro Group dari para menteri keuangan Eropa sebagai deadline penentuan apakah Yunani dapat mengatasi masalah atau menghadapi kejatuhan karena default, sekaligus meningkatkan peluang ditundanya bantuan IMF ke Yunani sebelum 29 Juni tersebut.
  3. Econ Data: Tiga data kunci akan menjadi fokus para investor, diantara lain Personal income pada pukul 20.30 WIB dan Indeks Sentimen dari Univ. of Michigan, dan pending Home Sales pada pukul 21.00. Perkiraan analis PCE prices sebagai komponen dalam laporan personal income akan naik ke 2.2% dibanding sebelumnya 1.8% year-on-year yang kurang positif untuk Bank Sentral meskipun di satu sisi menurunnya harga energi dapat merubah laju inflasi menjadi cukup stabil. 
  4. G8 Summit: Pemimpin kelompok G8 menjanjikan untuk mendukung demokrasi Arab dengan bantuan dana sebesar $20 milyar. Para investor mengharapkan adanya kerjasama dengan Arab setelah bantuan sebesar itu diberikan, PM Yunani dan Tunisia rencananya akan bertemu untuk mendiskusikan bantuan serta bentuk reformasi ekonomi. Pertemuan konferensi puncak G8 di Prancis, juga menyatakan bahwa pemulihan ekonomi global dapat berkelanjutan dengan sendirinya meskipun tingginya harga komoditas membahayakan pertumbuhan lebih lanjut. 
  5. Japan: Fitch telah merevisi outlook Jepang dari stabil menjadi negatif, kerugian keuangan yang berpotensi terjadi akibat downgrade ini masih dicerna oleh para investor sambil menunggu rencana konsolidasi fiskal dari pemerintah Jepang yang lebih kredibel sebelum outlook kembali pulih jadi stabil. Meskipun demikian sebagian pelaku pasar merasa tidak khawatir imbas Fitch rating tersebut pada Dollar Yen, karena 98% pemegang obligasi Jepang adalah domestik dimana investor domestik Jepang tidak terlalu mengacu pada peringkat Fitch.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar