Pernahkah Anda menemukan diri Anda pada "posisi yang salah dari perdagangan"? Anda buy dia turun, Anda sell dia naik, Anda tinggal sempat profit tetapi begitu Anda kembali di depan chart, eh sudah minus lagi dan Take Profit belum tersentuh. Banyak trader mengalami hal ini, dan pemula akan selalu mengalami hal ini. Ya ya ya…Salah satu masalah yang mereka miliki adalah dalam menentukan arah tren itu benar. Dan, menentukan trend ini macam-macam. Namun buatlah yang mudah dan sederhana.
Penggunaan Garis trend
Trendline adalah garis pembatas yang menghubungkan dua atau lebih bagian bawah berturut-turut (menggambarkan kekuatan bullish) atau garis pembatas yang menghubungkan dua atau lebih berturut-turut puncak (menggambarkan kekuatan bearish). Sebuah trendline dapat ditarik di sepanjang bagian atas downtrend, atau di sepanjang bagian bawah uptrend.
Sideway (Rentang Pasar Bound) terjadi ketika kenaikan harga berhenti di tingkat yang sama dari kenaikan sebelumnya, dan ketika harga menurun berhenti di tingkat yang sama dari penurunan sebelumnya.
Dalam sebuah tren menurun, setiap penurunan harga turun ke tingkat yang lebih rendah dari penurunan sebelumnya dan menghentikan kenaikan harga masing-masing pada tingkat yang lebih rendah dari kenaikan sebelumnya. Tren penurunan juga dikenal sebagai downtrend.
Trend muncul saat harga akan ke atas atau ke bawah selama periode waktu tertentu. Dalam tren yang meningkat, setiap kenaikan harga mencapai tingkat yang lebih tinggi daripada kenaikan harga sebelumnya dan menghentikan penurunan masing-masing pada tingkat yang lebih tinggi dari penurunan sebelumnya. Tren ini juga dikenal sebagai uptrend.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kekuatan Garis Trend
1. Kerangka waktu yang lebih Panjang. Jika TF lebih panjang, garis trenline yang lebih valid . Contohnya sebuah trendline jangka waktu bulanan akan lebih valid dari jangka waktu seminggu.
2. Kekuatan Trendline. Semakin panjang trendline, akan lebih valid. Trendline yg menunjukkan pola utama periode yang lebih lama, lebih penting daripada garis trend yg pendek.
3. Trendline dengan Jumlah Hit. Harga lebih sering bertemu garis tren, garis tren akan lebih valid. Sebuah garis tren yang terkena 3 kali dengan harga sinyal lebih valid dari garis tren yang hanya menerima 2 hits.
4. Sudut trendline. Semakin curam garis tren, artinya semakin cepat aksi dari sekelompok trader. Sebuah garis trend yang memiliki sudut 60 derajat menunjukkan aksi lebih cepat dari sekelompok trader dari 45 derajat trendline.
5. Jumlah Volume Perdagangan terhadap arah pergerakan harga. Volume perdagangan yang lebih besar yang bergerak dalam arah yang sama dari garis tren, trendline lebih valid. Jika harga bergerak ke arah garis tren dengan volume yang lebih besar, itu menegaskan tren. Jika harga menarik kembali ke garis tren dengan volume yang lebih kecil, juga menegaskan tren.
Maka bisa dibuat semacam garis Chanel Trend ... Untuk lebih menegaskan pembacaan tren.
Penggunaan Indikator
Menggunakan indicator sah-sah saja… Yg penting Anda merasa nyaman.. Ok sepakat?
Indikator yang memberitahu Anda arah trend pada chart, tidak ada aturan yang baku. Setiap Time Frame juga mengimajinasikan gambaran tren yang berbeda, tetapi setidaknya Anda harus memiliki imajinasi tren ini dalam sebuah indikator. Ada yang disebut periode 50 Simple Moving Average (SMA). Setiap paket charting akan memiliki rata-rata bergerak yang sederhana dalam kemasannya. Oleh karena itu semua itu harus Anda lakukan yakni mengisi jumlah periode yang Anda inginkan (yaitu 50).
Entri "Indikator" adalah Stochastics Slow dengan pengaturan 14,3,3. Ini mungkin bukan pengaturan default, tetapi sekali lagi, setingan ini dapat dimasukkan ke dalam parameter ketika Anda memuat indikator ini. Ya, daripada bingung Anda bertanya-tanya periode yang tepat berapa ya..? hehehehe… (maaf pemula kesindir) ya serahkan saja kepada yang memiliki ide.
Indikator trend (50 SMA) akan menunjukkan "jangka menengah" arah trend pada time frame pilihan Anda. Saya sarankan menggunakan setidaknya 1 jam atau 4 jam grafik dengan indikator ini. Anda bahkan dapat menggunakan daily chart jika Anda seorang trader jangka panjang (long term). Tidak direkomendasikan ketika Anda menggunakan frame waktu di bawah 1 jam (60 menit). Sekali lagi, karena ini dalam rangka mengidentifikasi tren.
Pastikan untuk menggunakan Frame Probabilitas Waktu Tinggi!
Fokus pada 1 jam atau 4 jam grafik, biar tidak ribed. Perhatikan dan imajinasikan pergerakan candle, grafik dan indicator Anda untuk menemukan arah trend yang jelas.
Ketika tren tidak jelas (seperti ketika perdagangan sideways, menyeberang ke atas dan ke bawah SMA, ini sering terjadi). Namun bagaimana menentukan market sideway dalam penggunaannya di indicator?
Trader pemula memang sering bingung kondisi ini, belum bisa membedakan tren yang jelas dan tren tidak jelas. Ketika indicator sudah menyatakan, “ini tren baru”, begitu Anda masuk posisi malah menjadi sideway. Minus lagi….akhirnya cut loss. Sudah di cut loss, harga berbalik menuju TP Anda yang baru saja close bersama cut loss Anda. Nyengir-nyengir dan mengumpat market. Padahal Anda sudah sesuai apa yang diajarkan tentang tren. Apanya yang salah? Lalu Anda pikir ini indikatornya yang salah, lalu Anda tinggalkan…! Bertemu lagi dengan cara menganalisa tren yang lain, strategi baru dengan indikator baru. Apa yang terjadi kemudian? Sampai kiamat pun, indikator atau ‘analisa’ buatan manusia terhadap forex adalah sifatnya “TIDAK SELALU BENAR”. Maka wajar dong, diikuti kadang benar dan kadang error. Cuma jika berpindah indicator, Anda akan memulai hal baru yang perlu penyesuaian lagi, padahal ujung-ujungnya sama > “TIDAK SELALU BENAR”. Kalau begitu, mengapa kita mesti begitu repot sama indicator dan strategi? Mengapa pikiran kita begitu terkuras untuk mencari-cari strategi yang hollygrail sempurna dan selalu benar. Yang sebenarnya itu tidak pernah ada. Apapun strategi, system didalamnya terletak sebuah kelemahan, sayangnya kelemahan ini ‘sangar’ yakni “TIDAK SELALU BENAR”. Selalu ada kualitas error di urat-urat syaraf sebuah system tersebut hehehehe… Lalu banyak trader “menenangkan diri” dengan berbagai istilah; candle batal, system error, perlu banyak belajar lagi, belum rejeki dll.
“Lalu bagaimana? Aku jadi tambah bingung dan pesimis…!”
Hahahahahahhaa….
Pertama, menyadari hal ini bahwa makhluk ajaib yang bernama forex itu mengerikan seperti gadis zombie! (tambah pesimis.. hihihiii)
Hohohoho… jangan Bro..! Karena forex juga bisa menjadi seperti putri cantik jelita nan rupawan yang rajin kasih duit sama Anda. (semakin pesimis> kenyataannya selama ini yang terjadi sebaliknya, gadis cantik ini malah morotin duit gue!”)
Kedua, Peluangnya adalah pada probabilitas.
Buatlah system, atau gunakan system yang probabilitas profit lebih tinggi.
“Meski ‘TIDAK SELALU BENAR’” ?
“Ya”
“Kalau loss bagaimana?”
“Ya, gak apa Pak… kan ‘TIDAK SELALU BENAR’. Kebenaran kan hanya milik Tuhan..! Sekarang, misal Anda tidak mau loss, lalu mempertahankan diri dengan open posisi Anda. Karena Anda tidak mau loss, maka tidak mau cut loss dong (karena harus profit)… sementara harga terus menjauhi open posisi kita. Anda biarkan dan biarkan, alhasil adalah MC. Karena Anda tidak diberi kesempatan profit pun meski Cuma 1 pip. Tuh kan… maunya benar, malah yang terjadi sangat tidak benar nasibnya bagi modal Anda.”
“Jadi harus saya cut loss, jika sudah keluar dari system saya?”
“Ya cut loss, mosok laptopnya yang harus dibanting?”
“Beri contoh tentang strategi yang probabilitsnya tinggi Kang Ninjaa!”
Hahahahahahahahaa…. “Wani piro?”
Ketiga, konsistensi.
Baiknya kita konsistensi terhadap strategi. Buat rule-rule system dan taati secara konsisten. Masukkan didalamnya sinyal-sinyal Open Posisi maupun sinyal cut loss. Lakukan dengan kejam jika Anda harus menjadi algojo forex. Jadilah Si Raja Tega! Lakukan trading dengan penuh kesabaran, jadilah ‘kyai forex yang ahli sabar’
Lakukan trading dengan disiplin, jadilah jendral forex yang nasionalismenya terhadap forex tidak diragukan lagi.
Apapun strateginya sebenarnya tidak menjadi masalah, karena yang menjadi masalah adalah penerapan terhadap sebuah system itu telah dilakukan secara konsisten atau tidak.
Misalkan saja, ini hanya salah satu saja dari strategi menentukan tren, menurut saya probabilitasnya tinggi juga:
Anda seting pair EURUSD TF H1, pasang SMA 8 high dan SMA 8 low, kemudian masukkan lagi SMA 50. Bisa ditambahkan indicator lain missal MACD 5, 13,1 . Sekali lagi ini hanya sebuah contoh sederhana saja melihat tren dan bisa diikuti. Jika kedua SMA (high-low) diatas SMA 50 dan MACD diatas 0 maka kondisi ini menunjukan tren up. Atau sebaliknya, maka kondisi ini adalah tren down. Kemudian menjadi meyakinkan lagi jika pada TF H4 juga memberi sinyal yang sama.
Kalau belum tercipta kondisi up tren atau down tren namanya “sideway”. Jika mau konsisten OP berdasarkan tren yang jelas, ya jangan OP dulu.
“Peluang OP bagaimana?”
Pokoknya padukan rule-rule yang saya jelaskan tentang MA, MACD, Stochastic dan trenline. Ini cukup…sangat cukup!!! Anda hanya butuh eksplorasi saja terhadap system ini. Anda harus konsisten dan Anda harus kreatif dan inovatif dan rajin membuat trenline. Mau cari lagi yang kayak apa yang Anda mau? Yang profitable? Sistem ini saja juga sudah profitable. Probabilits profitable….. Mencari system lain pun sama persoalannya… Terdapat hukum-hukum: Ada OP, ada TP dan ada SL. Jika ada system yang tidak ada pembatasan risiko money management namanya bunuh diri melalui forex. Apapun system itu…Terlebih Jika menjanjikan 100 % profit dengan jaminan, itu namanya bulshit setan! Jika pun bisa, tidak akan langgeng karena menyalahi hukum alam trading hehehehe.
Yang Anda butuhkan adalah pengembangan strategi yang lebih baik dan menentukan style trading yang tepat sesuai karakteristik Anda sendiri. Anda harus sabar karena ada proses, perlu jam terbang dan sebagainya. “Dan sebagainya” inilah yang akan Anda dapatkan dalam pengalaman Anda sebagai seorang trader. Hal ini yang mencetak karakter trading Anda.
“ Bagaimana menentukan SL-nya?”
Analisa dan imajinasikan… Anda bisa menambah indikator lain semacam outo pivot atau lainnya untuk dimasukkan ke dalam system Anda yang fungsinya untuk memasang SL. Atau kalau menggunakan moving average saja ya tinggal melihat posisi MA. Ambil posisi-posisi MA yang berlawanan. Berkreasilah dan inovatif jangan dituntun terus, gak akan mandiri-mandiri. Praktek dan praktek, kembangkan dirimu….Lakukan uji coba- uji coba. Misal trend melihat time frame yang lebih panjang, kemudian untuk entry-nya Anda melihat sinyal rule di TF M15 dan OP searah dengan tren yang terjadi. Dan masih banyak hal yang bisa dieksplorasi dan ini tugas Anda. Jadilah diri Anda master buat diri sendiri..!
“Bagaimana jika dipadukan dengan stochastic, Kang Ninjaa… tadi Anda sempat sebut-sebut sctochastic 14,3,3?”
Berikut adalah cara menggunakan strateginya!
Setelah kita memiliki tren yang jelas, up atau downtrend, maka kita menunggu sinyal masuk di arah trend itu. Selain strategi yang saya sebutkan diatas atau jika menggunakan indikator lain semisal stochastic maka perlu perhatikan:
Kapan Anda mendapatkan sinyal Stochastic membeli atau menjual?
Sinyal buy datang ketika SMA 50 yang mengarah ke atas dan dua baris Stochastic pergi ke (atau di bawah) tingkat/level 20 (garis bawah horizontal pada grafik) dan kemudian menyeberang satu sama lain dan berpaling ke atas.
Sinyal sell terjadi ketika SMA 50 mengarah jelas ke bawah dan garis Stochastic pergi ke atau di atas level 80 (garis horizontal atas) dan kemudian menyeberang satu sama lain dan ujung kepala ke bawah.
Kuncinya open posisi adalah HANYA jika memasuki sinyal yang ada di arah bahwa SMA 50 yang menunjuk sinyal dan tidak bertentangan dengan indicator yang buat konfirmasi. . Jadi mari kita satukan semua secara bersama-sama. Jika konfirmasi telah didapat, lakuakn transaksi dengan hasil profit atau pun tidak profit (kena SL). Atau bisa juga Anda konfirmasikan dengan high low daily, jika memungkinkan untuk tidak menggunakan SL, karena target daily telah terpenuhi Anda pun bisa mensiasati dengan strategi averaging daripada penggunaan SL. Asal Anda juga perhitungan terhadap money manajement trading Anda.
Menyatukan semuanya! Forex terlalu kompleks untuk dijelaskan dan dipahami sepintas.
Begini saja, kalimat yang mudah dipahami dan sederhana:
Jika, misalnya, di sisi kiri dari grafik kita akan memiliki kecenderungan yang jelas mengarah ke atas, itu akan ditunjukkan oleh kemiringan ke atas khas dari SMA 50. Oleh karena itu, kita hanya akan mengambil sinyal buy Stochastic.
Kemudian bayangkan pasangan masuk ke dalam kisaran sideways (tidak ada trend didefinisikan) dalam hal ini kita tidak akan mengambil perdagangan. Kita juga bisa menunggu tren lain muncul atau kita hanya bisa pergi ke lain grafik dengan arah tren yang berbeda. Tapi katakanlah kita hanya akan menunggu tren lain muncul.
Katakanlah kita melihat bahwa di sisi kanan dari grafik ini arah trend berubah jelas menurun. Oleh karena itu, kita hanya harus melihat untuk memasuki sinyal menjual Stochastic.
Menggunakan strategi sederhana ini, Anda tidak akan memiliki masalah menentukan arah trend yang tepat (yang mana trader pemula sering bingung) dan Anda tidak akan memiliki masalah mengetahui kapan strategi memberitahu Anda sinyal untuk mengambil membeli atau menjual dan Anda akan tahu mana sinyal probabilitas tinggi dengan menyaring sinyal dalam arah trend (sebagaimana didefinisikan oleh SMA 50).
Berikutnya adalah cara untuk Mengelola Risiko Anda di Perdagangan!
Pastikan untuk menempatkan stop loss (atau entry order berlawanan) di sisi berlawanan dari moving average. Dengan kata lain, jika moving average yang menunjuk ke atas dan Anda membeli, maka stop loss Anda perlu berada di bawah moving . Jika moving average adalah menunjuk ke bawah dan Anda memasukkan perdagangan menjual, maka Anda sebaiknya berhenti dari perdagangan Anda (atau entry order berlawanan) berada di atas moving average.
Mulailah dari perdagangan dengan volume yang kecil. Jika Anda harus kena stop loss, tidak akan menyita pikiran Anda karena stress. Anda tetap santai dan menikmati trading Anda. Silahkan buat aturan MM sendiri dalam trading Anda. Anda yang lebih tahu tentang keuangan Anda dan yang siap diresikokan.
Anda dapat mengambil keuntungan ketika pasangan telah diperdagangkan jauh dari titik entry Anda. Anda bisa menerapkan konsep trailing stop atau SL + 1, atau ketika tren jelas berubah ke arah yang berlawanan. Skenario ini akan menjadi yang terbaik untuk pemula.
Akhirnya,
Penjelasan ini memberikan informasi yang baik: PERTAMA, menentukan arah trend pada time frame yang yang lebih lama dan kemudian KEDUA memberitahu Anda kapan harus masuk dan kapan harus keluar, KETIGA Anda mengetahui ketidakjelasan arah trend pada market sideway. KEEMPAT, Anda tahu bahwa strategi ini “‘TIDAK SELALU BENAR’
Kabbboooooooooorrrrrr……!!!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar