Kata orang, forex itu indah…duduk enak-enak dapat duit tanpa susah payah mengeluarkan keringat. Forex itu asyik, sambil main facebook duit masuk rekening. Forex itu asyoi, ditinggal pacaran duit masuk sendiri ke kantung. Khakhakhakhaa…
Tapi ini kisah tragis seorang trader... Mari kita lanjutkan..!
Tapi ini kisah tragis seorang trader... Mari kita lanjutkan..!
Yang belum mengenal forex, ngintip-ngintip temannya trading dan mendengarkan si trader itu “nyanyi” yang indah-indah dari forex. “Ini lho, profit $2 sekali ngobrol soal wanita. Ini lho, saya profit lumayan buat beli sepatu…” Panas.. panaaaaaaaaaaas!
Kemudian dia minta diajari… Woke, Siap!
Setelah 3 bulan berlalu bertapa menimba ilmu perforexan akhirnya dia mencoba melakukan demo trading dan woow.... hasilnya menakjubkan digit demi digit angka terus bertambah, akhirnya dengan percaya diri yang begitu besar dia memberanikan diri membuka akun trading di broker ternama. Menaruh modal $100… Profit lumayan, seminggu sudah profit $50. Pede…! Siang malam waktu lebih banyak digunakan untuk trading. Jika malam telah larut, karena masih flating minus, dia masih dengan setia menunggu sampai pagi… Eit.. sudah dua hari belum tidur, belum kena TP juga nih transaksi… Lelah, dan kebelakang sebentar aah… pipis. Hemm.. begitu kembali dihadapan laptop, kaget “Lho, kemana transaksiku, sudah kena TP kah?” Setelah di cek di akun history ternyata sudah masuk…! Begitu melihat balance, “Lho, koq habis!”
Maklum, ada news yang selama ini dia belum mengenal sama sekali. Saat ke belakang ternyata ada news high impact yang tidak terduga sebelumnya. Akhirnya pilu… ngelus bathuk… keringat dingin keluar…dan terbayang bagaimana cara mengembalikan hutang 1 juta modal yang telah ludes dimakan forex. Pilu dan sedih... akhirnya terjadi mimpi buruk, apa yang di impikan ternyata terbalik arah seperti posisi-posisi open saya dari hari kehari... al hasil ludeslah uang hasil utang itu. Rasanya perih lebih sakit dari putus cinta ....seperti bumi itu runtuh... dan hanya bisa menyesali atas apa yang terjadi. Setelah kejadian tersebut dalam hati berkata “Forex i hate you....!
Seminggu berlalu, kemudian masuk grup-grup forex di facebook. Masih ada secercah penasaran di dalam hatinya… (kayak arwah penasaran aja hehehe). Dia melihat teman-teman di FB koq hasilnya bagus-bagus ya… diupload ijo-ijo semua… Para master juga enak banget ngomong soal profit, memberi sinyal… ada yang upload floating plus ratusan pip….ckckckkcc.. “enak bener trading!” begitu pikirnya.
Setelah belajar ini itu dan sebagainya, mencoba mengulang trading. Modal dapat dari hasil kerja serabutan..(maklum keadaan pengangguran tak kentara) “Wah, mau gunakan robot saja, lebih enak nih.. tanpa harus menunggu semua transaksi.. tinggal tidur, dapat ijo-ijo, duit masuk rekening! Minta robot sama temen dan mulailah babak baru kedua….!
Beberapa minggu robot bekerja dengan sangat baik, full profit. “Saya harus mencari investor aaaaaah!! Khakhakhakhakhaa…..
Alhamdulillah, ada investor, lumayan nih. Investor pertama sukses sampai ‘pelaminan’. Artinya sampai WD.. (meski baru tiga kali pembagian profit) khakhakahkhaaa… Pede ah menambah investor!!! Woouwww.. mantaaap!!!! Terkumpul juga akhirnya beberapa investor! Modal lumayan, robot bekerja dengan baik. Sip siiip…!
Ternyata, para investor menyanyi juga… “Wah, saya bisa enak sekarang, duduk-duduk dapat duit (meski masih sebagian modal yang kembali).” Begitu ceritanya sama saudaranya…yang akhirnya saudaranya ikut investasi juga. Demikian juga yang lain. Wouuw… tambah banyak nih investor!!
Si trader pusing, tapi… “sayang nih kalau ditolak!”
Pada saat yang bersamaan berdasarkan informasi temannya, bahwa ada investasi disana yang bisa memberikan return diatas 40 %. Bahkan di lain lapak ada yang bersedia memberikan return diatas 100 %. Hemm… dipikir dan dipikir.. dipertimbangkan dan dipertimbangkan..!!! “Kalau dana investor saya alihkan kesana, saya akan dapat segini… segini dan segini…! Hutang saya lunas… dan saya bisa beli mobil dan rumah. Perasaan berbunga-bunga…rasanya seperti dapat pacar artis cantik Aura Kasih. “
Waktu berlalu.. Suatu waktu, tanpa ampun robot membuat floating minus yang luar biasa…. Berakhir, MC! Musmet!!!!” Duit begitu banyak bisa habis juga di trading! Mengapa saya termakan mereka yang mengatakan ’duit semakin besar di forex akan semakin aman???’”
“Wuih….! Kurang ajar! Robot gemblung! gak bakalan ku sentuh dirimu lagi... dendam hati ini, dendam...! Saya sementara waktu akan menjauhkan dulu dari hal-hal yang berkenaan dengan trading forex. Lebih baik jika punya duit dipake buat modal ternak ayam, lebih yahud! Biarlah, saya menunggu hasil investasi saja. Jika saya trading pun modal yang kecil saja, bermain manual!”
Beberapa hari kemudian, hasil pembagian profit dari investasi BO belum juga masuk rekening… ada informasi telat pembayaran, di undur pembagian profitnya… deg deg deg!!! Karena si Trader ini tanggung jawab, akhirnya pinjam bank dengan sertifikat tanah buat memberi profit kepada investornya. Optimis dan Prasangka baik selalu diberikan kepada BO dimana uang investor telah ditanam disana. Yakin, bahwa profit dan modal akan dikembalikan…! Meski di dadanya deg deg serrr.. selalu menggoda!
Eit, bulan kedua kemacetan masih belum cair-cair juga.. semakin galau. Tapi karena si Trader tanggung jawab moral, akhirnya di jualkan mobil dan sepeda motornya untuk memberikan profit kepada investornya… “Harus ada kesan tidak ada masalah! Kan , besok juga akan cair dari hasil investasi di sana ..!”
Ditunggu dan ditunggu…. Beberapa bulan berlalu…! Sepi… kabar BO! Sepi profit…! Rame rumahnya karena setiap hari ditongkrongi para investor yang minta profit dan minta modalnya. Sesekali ada dept collector menghampirinya…!
Pecas Ndahe (pelesetan pecah ndase)!!! Pikirannya putek “minggat, bunuh diri atau hadapi!”
Sungguh kisah Tragis telah menimpa si trader! Sabar ya Nak…!
Bla bla bla blaaaa……! Mana ceritamu?
Pernahkah kisah tragis juga menimpa para trader dunia?
Michael Marcus, seorang legenda trader komoditi lulusan psikologi, Universitas Clark’69, AS. Memulai karir tradingnya di tahun 1972, ia mengorbankan uang tabungannya berjumlah 700 US dollar untuk sebuah kontrak futures dan berkembang menjadi 64 ribu US dollar dalam waktu satu tahun.
Reputasi terbaik Marcus dikenal karena telah berhasil melipatgandakan 30 ribu US dollar menjadi 80 juta US dollar dalam waktu kurang dari 20 tahun. Ia juga telah memiliki 10 rumah mewah nan indah di berbagai belahan dunia, yang mungkin saja tidak pernah ditidurinya.
Reputasi terbaik Marcus dikenal karena telah berhasil melipatgandakan 30 ribu US dollar menjadi 80 juta US dollar dalam waktu kurang dari 20 tahun. Ia juga telah memiliki 10 rumah mewah nan indah di berbagai belahan dunia, yang mungkin saja tidak pernah ditidurinya.
Memang indah benar melihat ladang yang telah digarap Marcus. Namun, pada kenyataannya ia harus siaga setiap 2 jam sekali untuk mengamati keadaan pasar yang selalu berubah. Kesibukan yang luar biasa tersebut, mengakibatkan kisah tragis dalam rumah tangganya. Dalam buku berjudul “The Predictors”, yang dikarang oleh Thomas Bass, terdapat catatan: “His wife left him, but Marcus was too busy to notice.“. Ya benar, istrinya meninggalkannya, karena dia lebih memperhatikan trading dibandingkan orang yang dia cintai.
Hixs hixs hixs….. Apakah Anda juga demikian? Semoga Anda tegas mengatakan, “TIDAK!”
Jesse Livermore, seorang legendaris spekulan di abad 20 awal sekitar thn 1900-1930an. Kisah hidup Jesse Livermore yang dari pekerja cupu2 sampai akhirnya sangat kaya dan berakhir tragis bunuh diri. Dan pada fakta tentang Jesse Livermore sebenarnya adalah dia telah tahu segala teknik untuk menang tapi dia tidak menguasai hal yang paling dasar yaitu management resiko kehilangan duit. DIA TIDAK MEMAKAI STOPLOSS, Sehingga pas terjadi crash dia kalah telak dan sangat terpukul sehingga akhirnya SUICIDE (bunuh diri). Memang bidangnya Jesse Livermore saham/stock tapi sama saja dengan FOREX secara garis besar nya sama saja tetap bidang trading, spekulasi, investasi juga. Banyak buku2 seputar forex, saham, investasi tapi mereka terlalu teoritis rata2 dan terlalu teknikal, dan kebanyakan trader forex sukses, menyadari teknikal dan indicator2 atau apalah itu hanya penunjuk arah seperti saat kita melihat langit biru di atas, tiba2 warna langit berubah menjadi lebih gelap itu berarti hari udah mulai malam? mau turun hujan? Begitu juga indicator, atau moving averages dsb Itu juga hanyalah menunjukan ciri2 tapi bukanlah kepastian, karena yang pasti di dunia ini kita pasti mati dan juga kepastian cintaku… khakhakhakhakhaaa.
Tragis...
“Jadi, bagaimana nih…saya ingin tetap menjadi trader!”
“Whuahahahaa… ente masih ngotot juga menjadi trader,Ndul?”
“Hahahahaha.. terlanjur jatuh cinta, Boss!”
“Ya ya ya ya….! Pelajaran dari kisah-kisah yang ane angkat diatas, setidaknya menjadi catatan buat ente. Renungkan dan bertobatlah! Terkadang, banyak hal penting yang terlupakan dalam proses pencapaian kesuksesannya. Alangkah baiknya kita memiliki batasan tertentu dalam pencapaian itu dan mulai memperbaikinya secara konsisten, baik itu berhubungan dengan trading ataupun di kehidupan sehari-hari. Belajarlah dari pengalaman ente!”
“Koq Boss ngomongnya sudah pake ‘ane, ente..’”
“Whuahahhahaa… iyah, dulu sempet minggat ke ARAB sebentar karena dikejar-kejar investor!”
“Oke Boss..! Gue juga mau tidur nih… silahkan lanjut.. Kalau loe ada kerjaan!”
“Mengapa ente juga nyebut-nyebut ‘gue, loe!”
“Hahahahhahaa… sssttt…! Aku juga pernah minggat ke Jakarta Boss!”
Demikian sobat, kisah tragis seorang trader, memilukan.. hahahahahahha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar