Minggu, 30 Juni 2013

KISAH TRADER DI KAMPUNG

Ini kisah nyata; trader pemula, orang kampung.... berkumpul dengan semangat untuk trading bareng. Menikmati rasanya trading forex dalam kebersamaan. Jauh tempat ditempuh, waktu dan jarak tidak menjadi masalah. Malem-malem dilakoni ... asal bisa berkumpul dan trading bareng. Ya, tentu pemula-pemula sedang kesengsem trading. Suatu usaha yang masih aneh dan tidak pada umumnya di kampung mereka. Kebanggan sedikit punya..hahahaha. Harapan masih selangit dan dengan modal menjinjing laptop cukup deh untuk meraih mimpi...

Namanya saja ngumpul-ngumpul,  operasional untuk trading semacam ini tergolong besar. Bahkan tuan rumah pun kadang dibuat kerepotan dengan banyaknya sampah yang ditinggalkan. Tapi tidak apa-apa, semua lagi semangat belajar dan praktek hasil belajar; dilakukan bersama-sama. Semua semangat..

Waktu berlalu....

Satu persatu mulai mengalami kerugian, sementara beberapa yang profit. Kadang juga mengalami floating minus bareng-bareng, tapi yang aneh itu tidak pernah terjadi  floting plus bareng-bareng. Hahahahahaha  Siapa yang bingung dan siapa yang tidak panik? Ternyata semuanya panik dan semuanya stress. Yang gak panik ya tetangga si punya warung, jadi laris ...! Bentar-bentar ada yang beli rokok, mie dan kopi instan. Hahahahahaa

Dengan melototi chart masing-masing mereka 'serius' berfikir keras. Bagaiamana agar berakhir profit atau minimal BEP. Sebagian besar pasrah.. yang terjadi terjadilah, meski 100 % tidak rela juga. hahahaha.... Kalau yang panik, akhirnya di cut. Terus numpang tidur... meski gak bisa tidur-tidur juga. Akhirnya buka chart lagi, transaksi lagi... lho koq floating minus lagi.. hix hix hix hix... pasrah lagi, sekarang berharap akan kembali... merebahkan tubuh di dekat laptop pura-pura tidur sambil melirik chart ... begitu ada kejutan harga, bangkitlah dia... panik..! Akun sudah menyala merah seperti merahnya lipstik bencong..! Di cut lagi..satu persatu "daripada habis" katanya. Begitu di cut.. eh lho koq mbalik harganya... bahkan melampai TP yang tadi dipasang disana. Menyesal seumur-umur telah cutloss. Dana akun tinggal sedikit ...  "Mengapa barusan aku cut loss??" Coba kalau tidak aku cutloss...!"

Diem-diem, ternyata teman-temannya juga  melakukan hal yang sama. Ujungnya berakhir dengan "Penyesalan cut loss...!" Padahal sebelumnya, mereka ini sudah belajar tentang pentingnya 'cut loss', mereka juga masih inget betul kata master-master mereka tentang pentingnya cut loss. Namun dengan kejadian barusan, cutloss adalah sial, cutloss adalah membiarkan kerugian yang nyata, cut loss menambah stress. Kemudian mereka diskusi:

"Ndul, gara-gara cut loss akunku amblas 70 %, padahal jika tidak saya cutloss saya bisa profit 70 %." kata si Bado resah.

"Salahmu sih mengapa untuk cutloss menunggu 70 %? mengapa  tidak ketika 5% atau 10 %..." jawab si Sano.

"Emang kamu berapa loss hari ini...?" tanya si Bado dengan si Sano.

"Profit ...dong! Seminggu ini profit, no loss. Siapa dulu yang trading..!" kata si Sano.

"Siipp! Emang kamu gak kena SL tadi?" tanya si Samin.

"Nggak lah.. SL dan cutloss bikin sial hahahahaha!" kata Sano bangga dengan usaha selama ini yang profit.

"Wokey, besok kita trading bareng lagi..! Istirahat dulu di rumah, pulang..!" kata Bado.

Akhirnya mereka pulang....

Keesokan harinya mereka sudah berkumpul. Trading bareng lagi....

"Aduh..!" kata Samin tiba-tiba....

"Iya nih, keseret lagi..!" kata si Bado.

Ternyata hari itu mereka sama-sama keseret, prediksinya salah. Mereka berembuk untuk menghindari cut loss...! Mindset yang dibentuk oleh kasus hari kemarin masih melekat di pikirannya.

Akhir cerita... mereka MC berjamaah. Si Sano yang profit seminggu juga ludes hari itu..menemani sahabat-sahabat setianya.

Mereka putus asa. Cut loss salah, tanpa cut loss juga salah. Mencari kebenaran sangat sulit bagi mereka... Teori-teori tentang forex menjadi bulshit..! Sejak itu, rumah tempat trading bareng menjadi sepi... mereka menjadi jarang berkumpul. Si Sano sudah jadi penjual es keliling, si Bado sudah kembali jadi kuli... Si Samin menikah terpaksa..... karena tertangkap basah nginep di rumah janda... hahahahaa...! Laptop-laptop mereka sudah digadaikan buat modal usaha... dan juga buat modal maskawin oleh si Samin.

Begitulah,....  trading itu soal karakter. Dalam trading adalah sangat penting mengerti jati diri trader itu sendiri sebelum berkecimpung didalamnya sehingga mampu untuk antisipasi naik turunnya harga dan transaksi itu sendiri. Masih banyak trader pemula yang tergoda oleh pengaruh suasana (inkonsisten). Masih banyak belum mengerti  bahwa selalu akan ada LOSS dan PROFIT, yang bisa dikelola dengan baik antara risk dan rewardnya. Mereka mengandalkan perasaan, kesepakatan jamaah,  dan asal menjadi trader.

Sekarang kita juga mengetahui, proses belajar trading forex adalah mahal. Jangan sia-siakan kemahalan ini... jangan buat percuma apa yang telah diusahakan selama ini. Kita bisa lebih baik.. bisa lebih profit... bisa lebih sukses.. hanya butuh sedikit upaya untuk konsisten disiplin, kreatif dan imajinatif. Jangan berakhir mengenaskan; laptop, mause,  modem ... masuk musium "MANTAN TRADER".

Selamat merenung..  Saya mau pergi dulu..berkunjung rekan.... di desa sebelah masih ada kumpulan trader pemula... yang trading bareng;  Semoga disana sedang tidak ada acara: MENGGANTUNG LAPTOP ...!

Bye bye.... Semoga terhibur informasi dari kampung saya nih... hahahaha





Tidak ada komentar:

Posting Komentar