Kamis, 14 Maret 2013

Si Unyil Belajar Forex



Saya memiliki waktu yang cukup banyak untuk bersama-sama kakek Green Heart, Seorang tua setengah baya yang banyak memberikan inspirasi bagi saya untuk menekuni dunia bisnis di forex. Kalau dilihat dari sisi umurnya mungkin tergolong "tua" untuk menekuni forex. Namun, pengalaman, wawasan dan kemampuan dibidang forex inilah yang membuat saya tertarik ingin diskusi dan sharing lebih lanjut tentang forex ini. Saya beruntung, karena si kakek Green  ini bersedia memenuhi permintaan kami untuk tinggal bersama di padepokan kami untuk beberapa waktu.

"Kakek Green Heart, terus terang kehadiran Kakek disini, membuat saya ingin memanfaatkan untuk berguru kepada Anda!” kata saya pada pada beliau suatu saat.   "Saya sangat sadar bahwa saya hanyalah anak bawang dalam trading. Saya memandang Anda seperti seorang tokoh yang lebih berbobot dalam dunia bisnis forex dan memiliki kapasitas ilmu yang dalam dan mumpuni. Anda  sudah membuktikan bahwa Anda telah mampu membuat tabungan dari  trading," kata saya selanjutnya.

"Wekekekekkee...! Good Luck Nak Ninjaa, saya bersedia menjadi mentor kamu, tetapi...tetapi... wani piro? Wekekkekkekee...!" jawab  kakek Green Heart sambil ngakak.

" Hemmm.... Pokoknya,  selama kakek disini, di basecamp ini, kebutuhan sehari-hari kakek saya tanggung, tetapi sehari gak boleh lebih dari $2,- hahahahaa..!"

"Sebenarnya ada yang lebih penting dari sekedar duit, Nak Ninjaa. Saya tidak mempersoalkan berapa duit yang akan kamu kasih ke saya. Saya juga tidak meminta bayaran, tetapi pertanyaan saya sesungguhnya adalah wani piro waktumu yang akan kamu luangkan untuk belajar forex ini. Wani piro kesabaranmu untuk kamu investasikan kepada kesempatan untuk belajar. Wani piro kamu akan mempraktikkan hasil belajarmu. Kamu harus tahu, belajar forex ini membutuhkan waktu dan kesabaran, juga praktik. Banyak trader yang gagal juga walaupun sudah bertahun-tahun belajar forex. Namun ada juga  trader yang berjaya setelah belajar forex kurang dari setahun. Ada orang sanggup habis ratusan dollar  untuk menghadiri privat  menekuni forex.  Tapi kalau betul-betul hendak belajar forex secara serius,  cara terbaik adalah mencari mentor yang sanggup mengajarkan kepadamu. Namun, apa tidak aneh, seorang Ninjaa Trader masih mau berguru?"

"Siap! Saya semakin belajar malah justru semakin merasa bodoh, Kek. Jadi inginnya selalu belajar karena merasa banyak yang belum saya ketahui," jawab saya dengan nada serius.

“Termasuk saya, Kek...!” kata Unyil Profitanto yang tiba-tiba gabung ikut ngobrol bersama. Ya, mas Unyil ini sudah dua hari berada di basecamp dengan harapan dapat pencerahan dari kakek Green Heart.

"Apa yang telah kamu kuasai tentang trading, mas Unyil?" tanya  kakek Green.

"Banyak kek, saya sudah mempelajari sistem trading, strategi, psikologi trading, money management. Kang Ninjaa yang mengajari saya," jawab Unyil penuh  percaya diri.

"Kamu masih suka loss?" tanya kakek Green lagi.

"Bukan hanya loss Kek, tetapi juga sering MC... hahahahahaa!"

"Haiyah... MC koq bangga! Ya ya ya... Memang, menguasai ilmu yang kamu sebutkan itu penting, tetapi mengapa kamu masih sering loss dan MC? Karena kamu  baru mempelajari semua itu tetapi belum menguasai atau melakukan yang harus dilakukan.”

"Nah, itu Kek...! saya banyak temannya... Hahahahahaa!" Mas Unyil ngakak.

"Wekekekekeke.... Ingat Mas Unyil, strategi apa pun itu bukan kunci kejayaan. Kunci kejayaan adalah menguasai ilmu dan take action terhadap ilmunya. Banyak trader sukses di sekitar kita, mereka bisa. Hampir setiap sistem perdagangan mereka menguntungkan. Mengapa? Karena mindset mereka telah terpola. Mereka telah banyak belajar dari pengalaman tradingnya sendiri maupun  orang lain. Mereka sering melakukan trial and error untuk mengetahui sebuah sistem layak di gunakan atau tidak. Mereka menerapkan money management dengan baik dalam trading. Mereka melakukan pekerjaannya dengan baik sesuai rencana.  Seperti saya, kamu mungkin telah bersalah dalam hal ini di masa lalu. Mungkin kamu melakukannya sekarang. Jika kamu belajar kepada mereka, pasti mereka akan berbagi dengan kamu beberapa cara yang jauh lebih baik dan lebih efektif untuk merancang sistem perdagangan yang menguntungkan. Mereka bisa menunjukkan kepada kamu bagaimana proses perdagangan yang sukses.

Pernah saya mendapat cerita dari Ninjaa Trader, katanya ada teman yang  sukses di trading forex ini. Dulunya dia seorang yang biasa saja; biasa telat setoran angsuran bank (maklum punya hutang), biasa di rumah saja (maklum gak punya ongkos beli bensin buat jalan-jalan). Namun sekarang mobil saja dua (katanya satu buat dirinya, yang lain buat istrinya), rumah orang tuanya dibangun. Pendapatannya dari trading sekarang.”

"Lalu kunci kesuksesannya apa ,Kek?" tanya mas Unyil penasaran.

“Lho, tanya tuh, Ninjaa Trader!” sahut Kakek Green Heart.

"Begini Mas Unyil, yang saya tahu dia itu disiplin, sabar dan skill melakukan analisa dengan baik. Dia hanya mencari dalam sehari hanya 10-20 pip dengan sistem compounding. Jika dalam sehari itu telah memenuhi target, entah dia melihat pasar bagus sekalipun, dia tidak akan open posisi. Lebih enjoy download MP3…! “ jawab saya menanggapi pertanyaan mas Unyil.

"Hahahahahahaa... Dia bisa sukses tanpa keserakahan, Om Ninjaa?"

"Wekekekekeke... saya harus jujur padamu Mas Unyil, serakah itu relatif. Bagi trader tertentu, kalau dia merasa bisa menganalisa secara tepat dan hal itu telah teruji dalam sistemnya, maka kata mereka, 'hukumnya wajib serakah, asalkan tahu rambu-rambunya dan siap resikonya! Tetapi ingat, hal ini sangat tidak dianjurkan karena menyesatkan trader pemula!'" jawab saya tegas.

"Salah satu rambu-rambu itu apa Om Ninjaa?" tanya mas Unyil lagi.

"Modal untuk tujuan itu adalah hasil profit dan dilakukan oleh trader profesional (bukan pemula)," jawab saya lagi.

"Saya masih pemula Om Ninjaa, jadi?"

"Hahahahaa...! Dengerin nih pendapat saya, “ kata kakek Green menyela pernyataan  mas Unyil. “Perdagangan forex bukan philosopi untuk mendapatkan kaya mendadak. Untuk berhasil kamu memerlukan gairah, komitmen, dan keinginan untuk mendapatkan keuntungan yang konsisten! Jika kamu menyalahi rule dan rambu-rambu itu, yang akan kamu dapatkan adalah bencana. Kamu butuh waktu untuk seperti mereka itu. Kamu butuh proses menggembleng mental, butuh waktu untuk menerapkan kedisiplinan dan kesabaran. Sekarang, design saja rencana untuk perdagangan yang membuat uang di forex. Kita mesti disiplin dan menggunakan money management dengan ketat. Cobalah kamu melakukan compounding dengan hasil tradingmu itu. Modal yang kecil dulu, nikmati prosesnya menjadi seorang trader. Jangan ikut-ikutan seperti mereka, saatnya belum tiba. Jika telah kamu dapatkan profit yang konsisten, suatu saat kamu akan tahu apa yang harus kamu lakukan terhadap trading kamu itu. Percayalah pada orang tua hahahahaa..!

Forex ini sebenarnya satu lahan duit yang memerlukan kesabaran, displin yang amat tinggi, serta skill melakukan analisa yg baik. Seorang trader professional  bernama Mark Macrae menyatakan bahwa 70% adalah psikologi, 30% adalah teknikal analisis. Seorang trader  yang baik memerlukan modal yang cukup. Sementara pengelolaan risiko adalah penting dalam menjamin agar tidak memasuki market dengan kerugian yang besar. Kemahiran dalam melakukan teknikal analisis adalah sesuatu yang amat perlu untuk tujuan menganalisa pegerakan harga kedepan,” kata kakek Green Heart menjelaskan panjang lebar.

"Oh, kalau begitu sebenarnya trading forex itu bisa sebagai trading for a living, Kek?" tanya mas Unyil lagi.

"Ya, lihat saja Theo Francisco Toemion. Pria kelahiran Manado, 21 September 1956, bermula ia melamar ke Bank Indonesia dan diterima di BI cabang Surabaya.  Kemudian Theo dimasukkan ke Pendidikan Ahli Administrasi dan Keuangan Bank di Jakarta. Sempat bekerja di bagian pengawasan BI selama setahun, ia kembali mengikuti seleksi intern guna ditempatkan di London. Dari 40 peserta hanya Theo yang lulus. Di London ia langsung jadi staf termuda pada umur 23 tahun. Kesempatan di sana ia gunakan untuk mengikuti serangkaian pelatihan dan praktek. Belajar forex di Paris, London, Amsterdam, dan Kopenhagen. Mempelajari bank sentral di Denmark dan Belanda, menggeluti cadangan emas di Swis. Theo juga bermain trading forex atas nama pribadi bukan BI.

Setelah 5 tahun bermukim di Inggris, Theo sebenarnya ingin pulang ke tanah air, tetapi pemerintah Inggris mengetahui reputasinya dan memberi izin tinggal tetap. Ia bisa bekerja apa saja. Dan ketika benar-benar pulang ke Indonesia ia sekaligus minta izin keluar dari BI untuk masuk ke London School of Economics (LSE). Maksudnya sebagai batu loncatan untuk bekerja di Bank Dunia atau IMF. Tapi keasyikan bermain forex membuatnya malas bersekolah.

Saat main trading, pertengahan 1980-an, modal dengkul masih berlaku. Modalnya dipinjami, tapi kalau untung masuk kantung sendiri. Masa itu tak sulit mereguk untung lantaran pasar gampang diterka. Dolar AS turun searah. Tapi sejak 1987, peluang meraup keuntungan makin sulit. Selain pemain makin banyak, modal pun mulai diatur. Saat itulah Bank Duta terpuruk karena permainan valas.

Soal kesempatan meraup untung memang tak ada yang lebih cepat daripada main valas. 'Saya masih ingat, hanya dengan mengangkat telepon dari vila di Puncak sambil main gaple dan makan pisang goreng, bisa dapat US$ 60.000 semalam,' begitu katanya.

Telepon saat itu memang diibaratkan cangkulnya buat cari makan. Juga berbagai perangkat komunikasi. Baik untuk bertransaksi ke seluruh dunia, memantau pasar yang berjalan 24 jam sehari, juga melihat kerugian dan keuntungan uangnya.

Theo tak terikat pada suatu lembaga keuangan. Kalau mau main valas, ia sendiri yang menentukan. Kemudian  ia mendirikan perusahaan jasa konsultasi pasar uang Speed Currency.  Ia mempekerjakan 4 orang yang, selain mengolah analisis, juga bertindak sebagai fund manager. 'Mereka jago-jago yang tak bisa dianggap remeh, karena lewat tangannya sering terjadi transaksi miliaran dolar,' kata Theo suatu saat.

Karena bekerja di rumah, Theo tak terikat pada aturan dan jadwal kerja yang pasti. Ia adalah pegawai bagi dirinya sendiri. Juga pegawai yang mengantar anak-anak ke sekolah, menemani mereka bepergian, bahkan mendampingi saat mereka mau tidur."

"Begitu indahnya, para trader yang sukses ya Kek. Bapak Theo  ada tawaran pekerjaan bagus di Indonesia tapi dia menolak dan lebih milih jadi seorang trader."

"Ya, mereka bisa. Mengapa kita mengatakan tidak bisa? Kemauan dengan penuh kecintaan, maka penuh gelora semangat untuk bisa mendapatkannya," tambah saya turut memberi motivasi kepada mas Unyil.

"Ya, Om Ninjaa. Menjadi pedoman bagi saya,  ‘Pertama kali trading saya banyak membaca artikel-artikel forex di internet, dan semua situs web tentang forex mengatakan bahwa hampir semua trader pernah merasakan pahitnya MC. Dan selama itu yang menjadi pegangan utama saya selama trading -Pokonya jangan MC-, bagaimanapun caranya.  Seolah-olah  saya ingin masuk dalam Guinners World Record sebagai trader yang tidak pernah merasakan MC bahkan di demo sekalipun. Tetapi kenyataannya saya  MC berlanjut!  Hahahahahaaa….. ! Akhirnya, yang jadi pegangan saya dalam trading bahwa jika orang berkata bahwa tidak ada sistem trading yang sempurna maka saya akan mengatakan bahwa masing-masing dari trader itulah yang akan membuat sistem itu sempurna dengan gaya tradingnya, begitu Om Ninjaa!"

"Ya ya ya...!” Kakek Green Heart manggut-manggut dan tidak bicara banyak, sepertinya mengantuk.

“Oke deh, Kek. Istirahat dulu. Biarlah saya dan mas Unyil melanjutkan obrolan ini,” pinta saya kepada kakek Green Heart.

"Siap, Nak Ninjaa! Silahkan dilanjutkan!” jawab kakek Green Heart seraya meninggalkan kami berdua.

Sementara angin semilir menerpa wajah dan tubuh laki-laki itu, dan akhirya tak lama kemudian kakek Green Heart benar-benar tertidur di sofa ruang tamu basecamp...! Saya dan mas Unyil masih asyik ngobrol seputar forex.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar