Haiyyah... Opo maneh iki?
Wess mbooh... meneng ae. Dengerin nih ada yang lagi curhat!
“setiap orang memang berhak untuk memiliki impian mereka, karena impian tersebut orang bisa hidup. saya pun berharap juga begitu. saya tidak berani berharap terlalu tinggi mengingat kamampuan saya yang sangat minim. saya dulu punya usaha dan mandiri dn karena saya bangkrut saya terlibat hutang yang sangat banyak padahal sekarang saya tidak lagi bisa bekerja, akhirnya saya tertarik dengan forex. saya tertarik karena forex mempunyai potensi yang angat tinggi untuk mendapatkan profit. Katanya sih... Meski kini saya sekarang hanya modal ‘sak dumil’ akun cent, tapi saya berharap modal ini berkembang menjadi sangat banyaaaaaaaaaak. saya berharap bisa memanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk menyelesaikan segala hutang yang menumpuk. Saya berharap bisa menyelesaikan masalah saya. Aamiin.
“Setelah itu?”
“Setelah hutang saya lunas, saya ingin punya rumah walaupun tidak terlalu mewah tapi cukup Untuk membuat betah dalam rumah. Kalau kepanasan, Cukup Nyalain Ambil Remot AC saja. Kalau mau mandi, tapi kan dingin, ya cukup putar kran pemanas saja. Kalau gak sempat ambil minum karena sibuk trading, apalagi lagi floating, cukup panggil pembantu untuk membantuku mengambilkan air minum di kulkas. Atau saya suruh buat juice mangga saja, biar tidak sariawan.”
“Terus?”
“Ya, kalau bisa sih bisa jalan-jalan keliling indonesia setiap market libur atau menjadi pembicara dan penginspirasi orang di dunia forex. Kemudian sebulan sekali saya menyumbang 10 % penghasilan WD kepada mereka yang membutuhkan. Pokoknya saya ingin hasil dari trading saya cukup buat hidup sehari-hari,cukup buat biaya sekolah anak,cukup buat kita memberikan sebagian hasil dari forex buat orang yang kurang mampu...
“Terus?”
“Terus terus.... gundulmu! Aku off dulu ya, mau ngadepin dept kollector dulu nih. Semprul.. Hari-hari dikejar-kejar hutang! Good Bye Ninjaa Trader.”
>>>>>>>>>>>>>>>>>>
Huahahahahahhaaaaa.....
Menggelikan sekaligus mengenaskan! Tetapi fenomena itu benar-benar ada disekitar kita.
Hari-hari berlalu.... Tidak terasa sudah beberapa bulan.
“Ninjaa, apa kabar?” begitu sapanya ketika dia bertamu ke rumahku.
“Baik Mas... gimana kabar kamu?”
“Tambah remuk!”
“Lho koq?”
“Investasiku macet! Gak ada yang memberi hasil, boro-boro modal kembali!”
“Eit, tunggu dulu! Bukankah kemarin dulu kamu mengatakan kamu akan trading sendiri? Kemudian kamu bermimpi akan kaya raya, bahkan aku pun akan kamu ajak ke Sidney, sekedar punya plastik merk mall yang ada disana?”
“Justru aku bermimpi kaya raya itu-lah Ninjaa, hidupku jadi begini...!”
“Apa ada yang salah dengan mimpimu?”
“Bukan salah mimpiku, tetapi salah cara aku mewujudkan mimpiku. Aku trading modal kecil, bebanku besar, ternyata aku gak profit-profit, malah kemudian loss dan habis. Dan ketika curhat sama temen, aku disarankan investasi dan hasil 200 % per bulan. Ya ikut lah! Kebetulan, sertifikat tanah masih ada, ya akhirnya aku ‘sekolahkan’ . Kan, dalam perhitunganku saya akan dapat sekian-sekian, hutang lunas dalam jangka waktu sekian-sekian... Aku akan menjadi kaya raya, terus aku akan beli rumh meski gak mewah, bisa sodakoh jariah 10 % setiap bulan.. bla bla bla..!”
“Kamu percaya saat itu?”
“Ya gak percaya 100 % sih... memang gak logis, tapi kan aku jadi punya harapan! Harapanku lebih besar daripada kepercayaanku. Ya sudah.. just do it!”
“Kamu memperhitungkan reward, hasil, yang manis-manis, tetapi apakah saat itu kamu juga memperhitungkan risikonya?”
“Istilah risiko terkubur oleh manisnya pengaruh, ibarat gula telah larut dalam air panas. Yang kelihatan di depan mataku adalah keindahan dan kenyamanan hidup! Ternyata, aku salah! Dan sadar-sadar ketika hidupku semakin terpuruk, dan yang saya hadapi sekarang malah hanya risiko kepedihan dan tanggung jawab!”
“Kalau ada yang menawarkan investasi 50%, kamu ikut lagi gak?”
“Hahahahahaaa.... Ninjaa, hidupku semakin parah. Duit saja gak punya. “
“Kalau ada yang meminjami kamu duit lagi?”
“Hemm....! Sekarang hidupku begini. Kalau aku bekerja jadi buruh, sampai akhir hidupku pun ya hutangku tak lunas. Keluargaku sudah tidak ada lagi yang bisa diandalkan. Hidupku pun hari-hari dalam ketakutan dikejar-kejar hantu berjaket! Mungkin kalau ada yang mau meminjamkan duit dan ada investasi 50%, kayaknya sih itu kesempatan terakhirku .”
“Masih gak kapok?”
“Kalau aku kapok, aku hanya jadi buruh... sementara aku sama sekali gak punya keahlian apa-apa.”
“Hemm.... ya mungkin investasimu kali ini gak usah banyak-banyak, 100 rebu saja.”
“Hahahahhaa Kalau gak banyak, mana mungkin aku bisa selesaikan hutangku yang banyak? Aaah.. pusing! Aku kali ini akan mengmbil jalan ketiga saja, no investasi ke forex.”
“Apaan?”
“Ke dukun!”
“Hadeeuuuh! Jangan! Gak ada gunanya sobat!”
“Wes, meneng ae kowe Ninjaa... Aku ada relasi yang mengetahui dukun hebat!”
Dan.....
Hari-hari berlalu... dua bulan sudah terlewati, dia datang lagi.
“Ninjaa... maaf, ijinkan aku menginap di rumahmu untuk sementara!”
“Kenapa dengan rumahmu? Bukankah sudah ada AC, kamar mandi dengan air panas.. !”
“Gundulmu! Dukunnya dukun gemblung! Gak ada hasilnya.. Katanya mau narik emas batangan malah yang ketarikk duitku, bahkan duit yang terakhir ini. Sementara rumahku akan di sita bank. Aku menjadi gelandangan, Ninjaa.. Nasiiiib nasiiiib!”
“Mengenaskan!”
“Aku harus bagaimana lagi sekarang!”
“Perbanyaklah bertaubat, sholat dan sabar. Allah akan memberi jalan kepadamu. Semoga.. aamiin”
“Aamiin...”
“Kamu gak bisa menolongku, Ninjaa?”
“Kamu butuh duit dan itu di dapat dengan pekerjaan, maka kamu harus bekerja dan yang kamu butuhkan pertolongan dari Tuhanmu! Karena yang memberi rizki adalah Tuhanmu!”
“Pekerjaan apa, hutangku banyak!”
“Kalau sedang bekerja jangan mikir hutang, hasilnya buat melanjutkan hidupmu saja. Kalau ada kelebihan baru buat mengangsur hutang.”
“Wah, saya akan dimarahi orang-orang karena gak bayar hutang? Aku gak mungkin dapat pekerjaan dengan gaji yang besar, untuk hidup saja gak tahu...”
“Lha, itu bagian dr tanggung jawab. Sekarang kamu ingin gak dimarahi, ya jangan hutang atau investasimu jangan macet! Kalau ini sudah terjadi, dan hasil kerjamu itu buat bayar hutang semua.. memang kamu gak akan makan? Memang kamu superman apa?”
“Koq malah dimarahi?”
“Aku gak marah, Cuma aku membuka pikiran kamu itu agar berfikir logis! Kamu itu sekarang gak perlu gengsi-gengsian. Lakukan apa yang kamu bisa, pentingkan hidupmu dulu baru orang lain! Nah, disitu kamu sambil berdoa... mohon pertolongan sama Yang Maha Kuasa. Hidup itu kan sudah ada yang atur, manusia hanya berusaha saja. Tuhan menciptakan manusia kan dengan tanggung jawab. Tenang saja...! Kalau jatah rejekimu sudah gak ada, nyawamu akan dicabut, tenang saja... toh sekarang kamu masih bernyawa... Tandanya masih ada jalan rejeki buatmu! Orang yang kaya raya juga bisa miskin mendadak, begitu pula orang miskin pun bisa kaya mendadak. Yang penting kamu berbuat baik di dunia ini. Siapa tahu, besok sore kamu menolong seorang gadis yang membutuhkan, ternyata orang tuanya kaya raya, terus hutangmu dilunasi dan anak gadisnya di jodohkan sama kamu..! Itu contoh sederhananya!"
“Ya ya ya...! terus?”
“Terus aku capek nulisnya.. kriting tanganku...! Aku arep turu, koneksiku juga lagi mati!!! “
“Lha aku piye?”
“Yo wes.. senyum2 sendiri kono.. penakno!”
......................................
Tidak ada komentar:
Posting Komentar