Postingan kali ini, saya sekedar mau membantu kawan-kawan untuk lebih memahami fundamental forex.  Seperti yang sudah saya posting sebelumnya, bahwa memahami fundamental memang agak sulit. Maka pelan-pelan mari kita pelajari bersama. 
Dalam hal ini, sebagai seorang pembelajar dalam bisnis Forex tentu saja kita harus terus meng-upgrade pemahaman dan pengetahuan kita tentang apa yang sebenarnya menggerakan market dan memperkaya pemahaman kita secara lengkap.
Ketidakpahaman sering kali membawa kita salah menentukan langkah dalam menganalisa dan bertrading, paling tidak itu mungkin pernah kita  alami, oleh karena hal tersebut maka pada saat ini, dengan ditemani kopi hangat saya memberanikan diri menulis thread ini.
Thread ini tidak akan berisi pemahaman saya, karena pada dasarnya saya memang merasa (sudah saya katakan sebelumnya)  sulit juga memahami apa itu forex fundamental analysis. Namun saya berani posting bahasan ini, karena  thread ini hanya akan berisi rangkuman, dan terjemahan dari hasil bacaan dari buku dan searching di internet. Tujuannya jelas, agar dapat memperkaya pengetahuan kita bersama tentang apa fundamental analysis.
Apa itu Fundamental Analysis.
Fundamental analysis dalam perdagangan forex adalah salah satu type analisa pasar yang melibatkan studi kondisi ekonomi sebuah negara dengan tujuan supaya perdagangan mata uang bisa berjalan dengan lebih efektif.
Hal ini memberikan informasi bahwa peristiwa politik dan ekonomi penting akan berdampak dan memberikan pengaruh pada perdagangan mata uang.. Angka dan pernyataan dalam pidato politisi dan ekonom penting yang dikenal di kalangan pedagang sebagai pengumuman ekonomis akan berdampak besar pada pasar mata uang yang sedang bergerak. Secara khusus, pengumuman yang berkaitan dengan kondisi ekonomi dan politik di Amerika Serikat biasanya mendapat perhatian utama dari trader.
Apa itu Kalender Ekonomi
Kalender ekonomi ( Economic Calendars) adalah sebuah tools yang diciptakan dan digunakan ekonom, untuk mengamati perubAhan nilai data ekonomi berbanding dengan data pada bulan bulan yang lalu.
Biasanya berisi data sebagai berikut :
Date — Time — Currency — Data Released — Actual — Forecast — Previous
Sebuah contoh Kalender Ekonomi yang baik ada di sini : Forex Factory Calendar 
Nah, ada beberapa hal penting berkaitan menguat atau melemah sebuah mata uang dari sisi fundamental. 
Data Apa yang Memberikan Pengaruh Signifikan  terhadap Pergerakan Pasar Forex
GDP (GROSS DOMESTIC PRODUCT) 
Gross Domestic Product atau dalam bahasa Indonesianya Produk Domestik  Bruto 
adalah total nilai pasar dari barang jadi dan jasa yang dihasilkan di  dalam suatu Negara. 
Terdiri atas : konsumsi (C) , investasi (I),pembelanjaan pemerintah atas  barang dan jasa (G),dan ekspor netto (X) yang dihasilkan suatu Negara  dalam periode satu tahun tertentu. 
Rumusan : GDP = C + I + G + X 
GDP digunakan untuk banyak tujuan,tetapi yang paling penting adalah  untuk mengukur keseluruhan performa perekonomian.  Jika GDP kuat atau nilainya naik maka mata uang Negara yang bersangkutan  akan ikut menguat.
PPI ( PRODUCER PRICE INDEX) 
Jika CPI memandang inflasi dari sisi konsumen , maka PPI memandang  inflasi dari sisi PRODUSEN. 
Jika PPI naik maka mata uang Negara yang bersangkutan akan melemah, 
Jika PPI turun maka mata uang Negara yang bersangkutan akan menguat. 
PPI ATAU PRODUCER PRICE INDEX adalah angka –angka index yang tersusun  dari banyak komponen dimana komponen yang paling sering digunakan atau  dominant diberikan nilai bobot yang semakin besar. Kemudian  perubahan-perubahan nilai angka index ini akan memberikan gambaran jika  angka meningkat berarti terjadi kenaikan harga dari sisi produsen. Apa  yang akan terjadi jika biaya produksi naik ? 
Ada beberapa kemungkinan , pertama : harga barang jual akan dinaikkan  dan jika ini terjadi secara umum maka disebut terjadi inflasi . Dimana  pendapatan masyarakat secara umum adalah tetap dan harga barang secara  umum adalah naik , maka “DAYA BELI” masyarakat akan berkurang dan ini  disebut tingkat kemakmuran masyarakat berkurang. 
Misal : Gaji si –A 1 juta /bulan , biaya total kehidupan Rp 750.000  dengan kenaikan biaya hidup sedangkan pendapatan tetap maka daya beli si  A akan berkurang atau kemakmuran si-A akan berkurang. Secara sangat  simplenya begitu. 
Kedua , jika harga barang tidak dinaikkan maka ada kemungkinan jumlah  produksi semakin diperkecil dan jika ini terjadi pada level makro maka  yang terjadi adalah supply agregat menurun sedangkan demandnya tetap ,  ini sama saja harga barang akan naik (inflasi) 
Ketiga , masih bisa terjadi banyak kemungkinan dari pengurangan asset  jika PPI tidak turun dalam jangka panjang maka bisa-bisa pabrikasi  mengurangi nilai asset sampai pemecatan pegawai---> terjadi angka  pengangguran  
Jadi PPI naik , berarti biaya produsen naik--> indikasi terjadi  inflasi---> inflasi terlalu tinggi dinilai buruk bagi perekonomian   ---> 
jika diasumsikan nilai PPI naik secara continue ---> mata uang  melemah---> untuk mengatasinya---> dinaikkannya suku bunga--->  mata uang menguat 
AVERAGE EARNING INDEX (AEI) 
Merupakan indicator khusus yang dikeluarkan oleh beberapa Negara seperti  Inggris dan Kanada dalam mengukur tingkat pendapatan para pekerja dan  kaitannya dengan tekanan inflasi Negara tersebut. Jika AEI mengalami  kenaikan yang signifikan hal ini menandakan bahwa market sedang  mengalami kekurangan tenaga kerja dari sisi kualitas dan kuantitas  (tenaga kerja yang memiliki skill tepat sesuai dengan spesifikasi pabrik  ) 
Kenaikan AEI secara signifikan juga sekaligus memperkuat tekanan inflasi  dan kaitannya dengan RETAIL PRICE INDEX (RPI). Jika AEI mengalami kenaikan lebih cepat dari RPI ini menandakan upah  tenaga kerja meningkat lebih cepat dibandingkan dengan kecepatan  kenaikan harga. Dengan demikian daya beli menjadi lebih baik dan dapat  memicu kestabilan sector ketenagakerjaan terutama buruh yang memang  sangat sensitive terhadap perubahan harga. Jika sebaliknya AEI mengalami  kejatuhan dengan cepat hal ini dapat berpengaruh langsung pada GDP dan  meningkatnya jumlah pengangguran. 
Sejak tahun 1990, AEI selalu lebih tinggi dari RPI hal ini disebabkan  oleh meningkatnya produktifitas pekerja sehingga memungkinkan para  majikan dapat membayar upah yang lebih tinggi tanpa harus menaikkan  harga barang yang diproduksinya. 
Sedangkan ketika RPI lebih tinggi dari AEI merupakan masa-masa dimana  ekonomi mengalami perlambatan dan menurunnya tingkat kebutuhan akan  tenaga kerja. 
Indikator ini dipakai juga untuk menentukan trend inflasi,jika indicator  AEI mengalami kenaikan maka nilai mata uang Negara yang bersangkutan  akan cenderung menguat dikarenakan kenaikan AEI akan memicu kenaikan  tingkat inflasi (karena naiknya kemampuan daya beli) dan berujung pada  kenaikan suku bunga ,sehingga cenderung akan memperkuat mata uang Negara  yang bersangkutan.  
TRADE BALANCE 
Trade Balance adalah selisih bersih dari nilai ekspor dan impor barang  dan jasa suatu Negara dalam suatu periode tertentu. 
Angka positif menunjukkan surplus (ekspor > impor) 
Angka negative menunjukkan deficit (ekspor < impor) 
Jika Trade Balance naik maka mata uang Negara yang bersangkutan akan  cenderung menguat.
NON- FARM PAYROLLS (NFP) 
Non-farm Payrolls adalah data yang melaporkan jumlah upah tenaga kerja  dari sector non pertanian yang bekerja baik full time maupun part time  yang mendapat upah/gaji resmi dari lebih 500 perusahaan swata maupun  public. 
Non-Farm Payrolls adalah data yang melaporkan jumlah upah yang  dibayarkan kepada tenaga kerja AS, diluar : 
-Pegawai Pemerintah. 
-Pegawai dalam setiap rumah tangga. 
-Pegawai yang bekerja pada organisasi LSM atau non profit / nirlaba. 
-Pekerja / Buruh Tani. 
Laporan yang direlease berupa perbandingan antara upah mingguan yang  dibayarkan kepada komponen Non-Farm Payrolls dengan total Upah yang  dibayarkan kepada semua pekerja. Survey membuktikan bahwa jumlah upah  yang dibayarkan ke dalam komponen NFP “menyumbang” 80 % GDP Amerika  Serikat.
Laporan Non-farm Payrolls berguna bagi pemerintah AS untuk membuat  kebijakan-kebijakan ekonomi pemerintahan dan juga dapat memprediksi  aktifitas ekonomi dimasa mendatang. 
Laporan ini dibuat olerh lembaga BPS AS yang bernama U.S. BUREAU OF  LABOUR STATISTIC. Laporan ini dibuat satu bulan sekali pada hari Jumat ,  minggu pertama (awal bulan) pada pukul 19:30. 
Data yang diperlukan untuk membuat sebuah laporan Non-farm Payrolls  adalah sebagai berikut: 
1. Penduduk usia produktif/kerja selama 2 periode :
a .bekerja 
b.belum bekerja. 
2. Penduduk bukan usia bekerja. 
Persentase penduduk yang belum bekerja. 
3.Persentase komposisi penduduk yang belum bekerja: 
a. Pria dewasa. 
b.Wanita dewasa. 
c.Remaja 
d.Kulit putih. 
e.Kulit hitam. 
f.Penduduk Hispanik dan Latin. 
Perincian Penduduk yang bekerja: 
3. Komposisi penduduk yang bekerja yang termasuk komponen Non-Farm  Payrolls 
a. Sektor Produksi Barang: 
1. Kontruksi 
2. Pabrik 
b. Sektor Penyedia Jasa: 
1. Perdagangan Ritel 
2. Jasa Profesional dan Bisnis. 
3. Jasa Kesehatan dan Pendidikan. 
4. Rumah sakit dan jasa lainnya. 
c. Pemerintah. 
Jumlah Upah Yang dibayarkan: 
-Rata-rata upah per jam (total) 
-Rata-rata upah mingguan (total) 
Indicator Non-Farm Payroll termasuk indicator grade A . Karena saat  sebelum dan sesudah data ini dilaporkan dapat menimbulkan suatu kejutan  besar terhadap mata uang USD. 
Indikator ini cukup penting untuk diperhatikan saat memulai investasi  Forex. Banyak para trader menanti data ini diumumkan setiap awal bulan.  Tidak jarang,banyak juga yang membuat aksi profit taking saat berita NFP  direlease. 
Jika NFP mengalami kenaikan ,maka USD akan menguat karena dengan  meningkatnya jumlah yang dibayarkan kepada para pekerja, mencerminkan  jumlah lapangan kerja yang tersedia bagi penduduk. Dengan naiknya jumlah  lapangan kerja yang tersedia , maka membuat stabilnya perekonomian di  Negara tersebut. Stabilnya perekonomian akan membuat nilai mata uang  Negara yang bersangkutan akan naik. Dengan demikian jika Non-Farm  Payrolls naik,maka USD akan NAIK !
Kemudian, sekedar informasi tambahan,
Apa yang menggerakan EUR/USD?
1. US Non Farm Payroll (NFP) - mengukur lapangan pekerjaan baru  yang tercipta di Amerika Serikat
2. Interest Rate - keputusan tingkat suku bunga oleh FOMC
3. US Trade Balance, European Trade Balance - perbandingan antara  aktivitas ekspor dan impor di Amerika Serikat
4. US Current Account
5. US Treasury Inflow Capital (TIC) Data - ukuran terhadap  seberapa banyak pembelian pihak asing terhadap sekuritas suatu negara  terjadi
6. US Gross domestic product (GDP) - ukuran pertumbuhan ekonomi  sebuah negara
7. Federal Open Market Committee (FOMC) Rate Decisions 
8. US Retail Sales - pengukuran kekuatan daya beli  masyarakat/konsumen
9.Consumer price index (CPI)  —ukuran inflasi di Eropa
Untuk diperhatikan, bahwa karena US dollar terlibat dalam lebih dari 80%  dari semua perdagangan mata uang, maka data ekonomi Amerika cenderung  menjadi yang paling penting dalam pasar Forex.
Demikian, sekilas thread saya dalam postingan ini semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar